Erick Thohir: PSSI dan LIB Bisa Serasi, Semua Klub Harus Penuhi Lisensi AFC
Sepak bola | 21 Juni 2024, 07:03 WIBJAKARTA,KOMPAS.TV - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir mendukung kebijakan PT. LIB (Liga Indonesia Baru) yang mengatur kalender kompetisi Liga 1 2024/2025.
Kompetisi dimulai pada 9 Agustus 2024. Adapun match pertama mempertemukan Juara Liga 1 2023/2024 Persib Bandung kontra PSBS Biak Juara Liga 2 203/2024.
Pertandingan akan digelar di Stadion Jalakharupat, Kabupaten Soreang Bandung, Jawa Barat.
“Liga Indonesia Baru sudah merancang jadwal sekaligus kelengkapan terkait dengan persiapan kompetisi Liga 1 mendatang, dan beberapa hal mengenai regulasi yang masih kita pertimbangkan,” ungkap Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.
Kompetisi Liga 1 2024/25 dijadwalkan diikuti 18 klub dan akan bertanding secara double round robin (home & away) selama 34 pekan dengan jumlah 306 pertandingan.
Berbeda dari musim sebelumnya, pada musim depan, babak Championship Series tidak lagi diadakan.
“Untuk musim depan dipastikan pertandingan akan kembali dengan series reguler dan VAR akan kita jalankan sepanjang musim,” kata Ferry.
Adapun keputusan lainnya adalah klub yang akan bertanding pada musim depan wajib memenuhi NCL (National Club Licensing).
Hal ini tentunya sesuai dengan komitmen PT LIB bahwa peserta Kompetisi Liga 1 harus memenuhi standar klub profesional.
Penyusunan kebijakan tersebut sudah seharusnya dapat menjadikan liga makin profesional. Pasalnya akan berdampak positif bagi Timnas Indonesia (Timnas) dan Badan Tim Nasional (BTN).
"Alhamdulillah sudah bertemu dan diskusi panjang antara PSSI, LIB, dan Badan Tim Nasional. Jadi kalender FIFA seperti Kualifikasi Piala Dunia babak ketiga akan aman," ucap Erick Thohir, Ketua Umum PSSI saat konferensi Pers di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Sudah seharusnya PSSI dan LIB bisa serasi," imbuhnya.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut mendampingi Erick Thohir dan Ferry Paulus yakni Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Ketua Badan Tim Nasional Soemardji.
Erick menjelaskan, upaya selanjutnya adalah memperbaiki kualitas klub dengan cara semua klub harus bisa memenuhi syarat lisensi AFC.
"Saya meminta LIB juga memperbaiki kualitas klub dengan menerapkan persyaratan lisensi klub yang ketat, sehingga ada kepastian dan hukuman yang jelas bagi klub yang tidak memenuhi persyaratan," tegas Erick.
Kendati demikian, PSSI telah mengambil langkah bagi klub yang tidak memenuhi proses lisensi tahun ini, maka akan diberikan sanksi administratif.
Dan akan berdampak pengurangan poin pada musim berikutnya jika ada klub bermasalah.
“Pencabutan lisensi atau sanksi administratif ini diharapkan dapat memberikan sinyal kuat kepada klub-klub untuk mematuhi pedoman dan standar yang telah ditetapkan,” ujar Erick.
Dikutip dari laman resmi PSSI, pada musim 2023/2024 terdapat total 51 klub dari Liga 1 dan Liga 2 yang mengikuti lisensi klub ini.
Rinciannya, ada 18 klub dari Liga 1 dan 23 klub Liga 2 yang mengajukan permohonan lisensi kepada Departemen Lisensi Klub PSSI pada pertengahan tahun lalu.
Tetapi baru ada tujuh klub yang sudah mendapatkan lisensi AFC. Mereka antara lain; Bali United FC, Borneo FC Samarinda, Persik Kediri, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
PSSI mengajak seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia.
Baik klub, pemain, pelatih, maupun suporter untuk bersama-sama mendukung langkah tersebut demi meraih perkembangan positif dalam dunia sepak bola Tanah Air.
Penulis : Rizky Ade Saputro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV