> >

Tersingkir di Indonesia Open 2024, Gregoria Mariska Tunjung Langsung Fokus untuk Olimpiade

Badminton | 7 Juni 2024, 22:05 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung saat tampil dalam pertandingan semifinal Singapore Open 2024 melawan An Se Young (Korea Selatan) di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Sabtu (1/6/2024). (Sumber: PBSI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung langsung mengalihkan fokus untuk persiapan menuju Olimpiade 2024 Paris setelah langkahnya terhenti di babak perempat final Indonesia Open 2024.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, atlet berusia 24 tahun ini harus mengakui keunggulan Wang Zhi Yi dari Cina dengan skor 8-21 dan 18-21 dalam pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (7/6/2024).

Indonesia Open 2024, yang merupakan turnamen BWF Super 1000, menjadi ajang terakhir yang diikuti Gregoria sebelum tampil di Olimpiade Paris, yang akan berlangsung pada 27 Juli - 5 Agustus 2024. 

Dengan banyaknya turnamen yang diikutinya, Gregoria merasa sudah banyak yang mengetahui karakteristik permainannya. Maka dari itu, ia ngin lebih meningkatkan aspek lain sebelum Olimpiade 2024.

"Melihat pertandingan dan melihat lawan-lawan aku dan melihat hasil-hasil pertandingan saya pastinya banyak atlet dan pelatih yang sudah mempelajari saya juga," ujar Gregoria dikutip dari Tribunnews.

"Jadi pastinya dengan waktu yang bisa dibilang lama sebulan, untuk mempersiapkan ini pastinya saya ingin mempersiapkan banyak hal," imbuhnya.

Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2024: Gregoria Mariska Tunjung Disingkirkan Wakil China

Secara spesifik, atlet asal Wonogiri itu menyebut ingin meningkatkan kemampuan fisiknya sebelum tampil di Olimpiade 2024 Paris. 

Selain itu, Gregoria berkomitmen untuk terus mempelajari setiap permainan lawan dengan seksama, guna mengatasi skema permainan yang diterapkan lawan saat bertanding.

"Saya ingin menaikkan fisik, karena bersyukur puji Tuhan, cedera aku udah makin membaik sekarang dari lutut dan semua. Saya pastinya ingin tekan di fisik dan juga seperti tadi ada beberapa pola lawan yang memang saya tidak suka atau tidak cocok, jadi mau tidak mau harus suka," paparnya. 

"Pastinya lawan membaca dan menerapkan pola yang sama saat bertanding lawan saya, jadi pastinya saya akan mengubah itu dengan membiasakan di latihan," ujar Gregoria.

Sebelum tampil di Olimpiade tahun ini, Gregoria sudah mengikuti 10 turnamen, menjadikannya salah satu atlet paling rutin tampil dibandingkan lainnya. 

Hasil terbaik yang diraih Gregoria sejauh ini adalah menjadi runner up di Spain Masters, Maret lalu, meskipun akhirnya harus takluk di tangan wakil tuan rumah, Carolina Marin. 

Baca Juga: Daftar Pebulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Olimpiade 2024, Terbanyak di Tunggal Putra

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Tribunnews


TERBARU