> >

Pengeroyokan Wasit oleh Pemain Profesional di Laga Tarkam, APPI Dukung Penyelesaian secara Hukum

Sepak bola | 5 Juni 2024, 21:14 WIB
Kericuhan di final turnamen Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 Piala Bupati Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Minggu (2/6/2024). (Sumber: KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) mendukung penyelesaian secara hukum kasus pengeroyokan wasit yang dilakukan oleh sejumlah pemain profesional di laga antarkampung (tarkam).

Diberitakan sebelumnya, terjadi insiden pengeroyokan wasit pada final turnamen Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 antara PS Putra Bakti FC Patemon vs Ar Raffi FC di Lapangan Pule Tugu Bener, Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (26/5/2024) lalu.

Dikutip dari Kompas.com, laga ini turut dimeriahkan oleh sejumlah pemain profesional yang bermain di Liga 1 Indonesia seperti Bagas Kaffa, Bagus Kahfi, Joko Ribowo, Sonny Setiawan, Wahyu 'Hulk' Prasetyo, Bayu Pradana, Komarudin, Ilham Mahendra, Hery Susanto, Wahyu Wijiastanto dan Heru Setyawan.

Namun terjadi keributan di pertandingan tersebut yang dipicu gesekan antarpemain dari kedua tim. 

Wasit Hadi Suroso yang memimpin pertandingan lantas memberikan dua kartu merah kepada pemain PS Putra Bakti.

Karena tidak puas dengan keputusan tersebut, wasit Hadi Suroso kemudian dikeroyok hingga harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Dari penelusuran, ada enam pemain yang ikut terlibat dalam insiden ini, yakni Bayu Pradana (Barito Putera), Komarudin (Persikabo 1973), Ilham Mahendra (Barito Putera), Heri Susanto (eks Persita Tangerang), Heru Setyawan (eks Kalteng Putra) dan Wahyu Wijiastanto (eks Persiba Bantul dan Timnas Indonesia).

Enam pemain tersebut telah dilaporkan kepada pihak kepolisian dan terancam hukuman pidana.

Terkait kasus pengeroyokan wasit tersebut, APPI pun memberikan pernyataan sikap mereka.

"Beberapa hari ini APPI tengah mengumpulkan informasi terkait pemberitaan yang sedang ramai saat ini tentang adanya para pesepak bola profesional yang diindikasikan terlibat dalam insiden kekerasan di pertandingan tarkam," bunyi pernyataan APPI pada Rabu (5/6/2024), dikutip dari Instagram resminya @appi.official.

APPI menyatakan, "Bahwa para pesepak bola profesional seharusnya dapat lebih arif dan bijaksana dalam memilih pertandingan non-resmi seperti fun football atau tarkam agar tidak mencederai standar profesionalitas pesepak bola profesional".

Baca Juga: Pengeroyokan Wasit di Arena "Tarkam" Semarang, Diduga Libatkan Mantan Pemain Timnas

Selain itu, APPI meminta agar insiden tersebut  ditelaah lebih lanjut apakah hal tersebut merupakan pertandingan tarkam atau undangan pejabat setempat yang tidak dapat dihindari dan dilakukan tanpa bayaran.

APPI pun menegaskan komitmen mereka untuk tidak memberikan bantuan hukum kepada pesepak bola yang terbukti terlibat dalam insiden pengeroyokan wasit tersebut.

Lebih dari itu, APPI mendukung untuk adanya upaya penyelesaian secara hukum agar pemberitaan yang berkembang saat ini tidak mengarah ke fitnah/tuduhan tak berdasar dan dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya. 

"APPI mewakili seluruh pesepak bola profesional di Indonesia tentunya berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi dan pertandingan sepak bola di mana pun dapat berjalan secara aman, kondusif dan menyenangkan sebagaimana seharusnya," demikian pernyataan tersebut.

Selengkapnya berikut pernyataan resmi APPI terkait dugaan keterlibatan pesepak bola profesional dalam insiden pengeroyokan wasit di laga tarkam:

Jakarta, 5 Juni 2024 - Beberapa hari ini APPI tengah mengumpulkan informasi terkait pemberitaan yang sedang ramai saat ini tentang adanya para pesepakbola profesional yang diindikasikan terlibat dalam insiden kekerasan di pertandingan tarkam. Dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 

1. Bahwa para pesepak bola profesional seharusnya dapat lebih arif dan bijaksana dalam memilih pertandingan non resmi seperti fun football atau tarkam agar tidak mencederai standar profesionalitas pesepak bola profesional. 

2. Bahwa dalam insiden yang sedang ramai saat ini perlu ditelaah lebih lanjut apakah hal tersebut merupakan pertandingan tarkam atau undangan pejabat setempat yang tidak dapat dihindari dan dilakukan tanpa bayaran. 

3. Bahwa akibat dari insiden tersebut terdapat adanya korban dan yang bersangkutan ingin memproses secara hukum, jika memang benar adanya dan dapat dibuktikan bahwa adanya keterlibatan pesepak bola sebagai salah satu pelaku, maka APPI berkomitmen untuk tidak memberikan bantuan hukum kepada pesepak bola tersebut. 

4. Bahwa APPI mendukung untuk adanya upaya penyelesaian secara hukum agar pemberitaan yang berkembang saat ini tidak mengarah ke fitnah/tuduhan tak berdasar dan dapat terselesaikan dengan sebagaimana mestinya. 

APPI mewakili seluruh pesepak bola profesional di Indonesia tentunya berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi dan pertandingan sepakbola dimanapun dapat berjalan secara aman, kondusif dan menyenangkan sebagaimana seharusnya. 

Baca Juga: Asprov PSSI Jateng Panggil Sejumlah Pihak Terkait Pengeroyokan 2 Wasit

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU