Usai Absen Dua Dekade, Timnas Putri Kembali ke Piala Asia U17 dengan Secercah Harapan
Sepak bola | 6 Mei 2024, 15:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Putri Indonesia U17 akan kembali berpartisipasi di Piala Asia Putri U17 untuk pertama kalinya sejak 2005. Timnas putri muda telah absen selama hampir dua dekade dari gelaran tersebut.
Timnas Putri U17 tampil sebagai tuan rumah dalam Piala Asia Putri U17 kali ini. Turnamen Piala Asia Putri U17 akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta dan Bali United Training Center dari 6-19 Mei 2024, Bali.
Kendati dua dekade absen, pelatih kepala Timnas Putri U17, Satoru Mochizuki memasang target anak asuhnya dapat lolos dari fase grup. Pelatih asal Jepang itu mengaku akan memberikan yang terbaik untuk Timnas Putri U17.
"Harapannya sebisa mungkin bisa lolos babak penyisihan grup, walaupun dirasa sangat sulit, tapi saya akan coba maksimalkan, dan saya ingin membuat sejarah. Saya akan memberikan yang terbaik untuk tim Indonesia ini," kata Satoru dikutip laman resmi PSSI.
Baca Juga: Hasil Drawing AVC Challenge Cup 2024, Timnas Voli Putra dan Putri Indonesia Dapat Lawan Tangguh
Timnas Putri U17 sendiri mesti menghadapi lawan-lawan kuat untuk lolos dari Grup A. Merah Putih tergabung satu grup dengan Korea Utara, Korea Selatan, dan Filipina.
Tim putri Korea Selatan U17 tampil meyakinkan selama babak kualifikasi. Sementara Korea Selatan sukses melewati babak kualifikasi dengan poin sempurna, mencetak 23 gol dan hanya kebobolan dua dalam tiga pertandingan.
Sementara itu, Filipina mampu lolos babak kualifiaksi usai mengalahkan Bangladesh dan Vietnam. Tim putri Filipina U17 hanya kalah sekali dari salah satu favorit, Australia selama babak kualifikasi.
Sedangkan tim putri Korea Utara U17 tampil di Piala Asia Putri U17 2024 berstatus runner-up edisi sebelumnya. Pada 2019, Korea Utara sukses melenggang ke final dan kalah tipis 2-1 dari Jepang.
Dibandingkan kedua Korea, Timnas Indonesia U17 tak memiliki rekor signifikan di turnamen sepakbola perempuan. Dalam partisipasi Piala Asia Putri U17 terakhir pada 2005, Indonesia pun menjadi juru kunci Grup A, gagal melesakkan gol dan kebobolan 32 dari tiga pertandingan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV