> >

Ernando Ari Disorot Tony Vidmar, Tepisan Penaltinya Disebut Momen Penentu Kekalahan Australia

Sepak bola | 19 April 2024, 11:31 WIB
Kiper timnas Indonesia U23 Ernando Ari Sutaryadi. Ernando Ari menjadi pahlawan Timnas Indonesia U23 saat mengalahkan Australia 1-0 pada Piala Asia U23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (18/4/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Pool/wsj)

DOHA, KOMPAS.TV - Performa kiper Timnas Indonesia U23 Ernando Ari Sutaryadi menjadi sorotan pelatih Australia Tony Vidmar.

Timnas Indonesia U23 mengalahkan Australia 1-0 pada laga Grup B Piala Asia U23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar, Kamis (18/4/2024).

Gol kemenangan Timnas Indonesia U23 dibukukan Komang Teguh pada menit ke-45.

Baca Juga: Kemenangan Timnas Indonesia U23 Bikin Media Australia Mengamuk, Soroti Peluang ke Olimpiade 2024

Meski begitu, Ernando Ari juga memiliki peran besar dalam kemenangan tersebut.

Kiper Persebaya Surabaya tersebut setidaknya melakukan empat penyelamatan penting.

Bahkan, Ernando Ari sukses menepis eksekusi penalti Mohamed Toure di menit ke-25.

Vidmar pun menegaskan tepisan penaltinya menjadi momen penting yang berbuntut kekalahan Australia.

“Saya pikir secara keseluruhan kami bermain bagus, memainkan sepak bola yang bagus. Anda mencetak penalti itu, maka pertandingan pasti berubah menguntungkan kami. Hal itu akan memberi kami dorongan,” kata Vidmar dikutip dari Antara.

“Kami tak bisa memanfaatkan peluang kami. Kami menciptakan peluang, namun kiper mereka menampilkan permainan yang luar biasa,” sambungnya.

Selain kepada Ernando Ari, pujian juga diberikan Vidmar pada pertahanan kokoh Timnas Indonesia U23.

“Ditambah lagi saat bertahan, mereka berusaha keras dalam segala hal. Itu yang membuat pemain kami frustasi,” ucapnya.

“Namun, saya tak bisa menyalahkan cara kami bermain,” tambah Vidmar.

Baca Juga: Timnas Indonesia U23 Kalahkan Australia, Shin Tae-Yong Ungkap Resepnya Bisa Tampil Mengejutkan

Ia juga menyayangkan kegagalan timnya mencetak gol, meski memasukkan lebih banyak pemain bertipe menyerang di babak kedua.

“Saya pikir kami kurang tenang di depan gawang. Ada sejumlah (peluang), kami terburu-buru dalam menembak,” tuturnya.

“Kami memerlukan sedikit kualitas dan ketenangan. Kadang-kadang kami mencoba memukulnya terlalu keras, kami harus mengoper atau mengurangi tenaga,” lanjutnya.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU