> >

Bulu Tangkis Tanpa Medali di Asian Games 2022, Hariyanto Arbi: PBSI Harus Berbenah

Badminton | 7 Oktober 2023, 10:17 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dalam penampilannya di Asian Games 2022 Hangzhou. (Sumber: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Legenda bulu tangkis Indonesia dari sektor tunggal putra, Hariyanto Arbi, meminta PBSI berbenah setelah kegagalan meraih medali di Asian Games 2022 Hangzhou.

Seperti yang diketahui, untuk pertama kali dalam sejarah, bulu tangkis gagal menyumbangkan medali di Asian Games sejak dipertandingkan pada tahun 1962 di Jakarta.

Baik dari nomor beregu atau individu, Indonesia gagal mencapai babak semifinal untuk memperebutkan medali.

Puncaknya terjadi pada Kamis (5/10/2023) kemarin, di mana tiga wakil Indonesia di nomor individu yang tersisa, kandas.

Ketiga wakil tersebut adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Gregoria Mariska Tunjung yang terhenti di perempat final.

Terkait kegagalan ini, Hariyanto pun mengungkapkan keprihatinannya. 

"Sedih juga ya melihat hasil tahun ini. Baru pertama kali Indonesia tidak dapat medali (di bulu tangkis)," kata dia, Jumat (6/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Peraih medali emas Asian Games 1994 Hiroshima itu pun mengatakan PBSI selaku induk olahraga bulu tangkis di Indonesia, harus berbenah.

"Menurut saya banyak yang perlu dibenahi dari PBSI," ujar Hariyanto.

Meski begitu, ia enggan menjelaskan lebih detail mengenai hal-hal apa saja yang harus dibenahi oleh PBSI.

Baca Juga: Ini Evaluasi PBSI atas Penampilan Tim Beregu Putra dan Putri Indonesia di Asian Games 2022

Namun, Hariyanto menyoroti satu hal terkait pemilihan turnamen. Ia menyarankan agar PBSI dan tim pelatih memilih pertandingan sesuai skala prioritas agar mendapat hasil maksimal sekaligus menjaga kebugaran atlet. 

"Strategi pelatih dan pengurus bagaimana? Lebih penting mana Asian Games atau Hong Kong? Bagaimana mempersiapkan atletnya?" ujarnya.

Menurut Hariyanto, kegagalan meraih medali di Asian Games 2022 karena imbas dari kurangnya persiapan atlet yang sepekan sebelum berlaga di Hangzhou juga tampil di Hong Kong Open.

"Mungkin persiapannya, pertandingan kan banyak sekarang. Mereka harus pintar-pintar memilih turnamen," lanjutnya.

"Kemarin full team ikut ke Hong Kong. Padahal, dengan waktu yang mepet ada Asian Games."

"Kalau kita lihat ada beberapa pemain (negara lain) mundur di Hong Kong karena persiapan agar kondisinya lebih segar main di Asian Games," imbuhnya.

Selain persiapan yang kurang, Hariyanto juga menilai persaingan di kancah bulu tangkis dunia semakin ketat.  

Maka dari itu, juara 4 kali Thomas Cup itu meminta seluruh pihak di PBSI, termasuk pemain dan pelatih, untuk serius berbenah agar kegagalan di Asian Games 2022 tidak terulang di masa depan.

"Persaingan sekarang ketat. Memang perlu ada perubahan semua sih. Kalau lihat hasil ini dan tidak benar-benar diubah semuanya, sayang juga," lanjutnya.

"Turnamen ke depan masih banyak, tahun depan ada Olimpiade. Coba berbenah, jangan ngomong evaluasi-evaluasi, tapi ya gitu lagi. Persaingan dengan negara lain sekarang ketat. Dengan 21 poin itu siapa saja punya kesempatan," pungkas Hariyanto Arbi. 

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Indonesia Tak Dapat Medali Asian Games Nomor Ganda Putra Bulu Tangkis

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU