VAR Bikin Kesalahan Fatal Berulang Kali, Integritas Premier League Dipertanyakan
Sepak bola | 3 Oktober 2023, 00:05 WIBLIVERPOOL, KOMPAS.TV - Penerapan asisten wasit video (video assistant referee/VAR) di Liga Inggris kembali dipertanyakan usai gol Liverpool secara keliru dianulir dalam laga kontra Tottenham Hotspur, Sabtu (30/9/2023) lalu.
Insiden ini menambah panjang daftar kesalahan fatal VAR sejak diterapkan di Premier League pada musim 2019/20.
VAR Premier League belakangan ini disorot usai gagal mengintervensi dianulirnya gol Luis Diaz yang berujung kekalahan Liverpool dari Tottenham dengan skor 2-1. Diaz diketahui dalam posisi onside saat mencetak gol, tetapi golnya dianulir oleh tim wasit.
Baca Juga: Liverpool Respons Kontroversi VAR dalam Laga Lawan Spurs: Jajaki Semua Opsi, bakal Tuntut PGMOL?
Liverpool FC pun tak terima dengan kesalahan fatal tersebut dan mengaku akan "menjajaki semua opsi yang tersedia."
Juara Liga Inggris 19 kali itu menegaskan perkara VAR "perlu eskalasi dan resolusi" usai merasa dirugikan dalam laga kontra Spurs.
Badan Perwasitan Pertandingan Profesional Inggris (PGMOL) sendiri telah mengakui kesalahan VAR dalam laga tersebut dan meminta maaf. Belum diketahui apa saja "opsi tersedia" yang bisa ditempuh Liverpool.
Apabila disahkan, gol Diaz sedianya membawa Liverpool unggul 0-1 atas Spurs. Jika memenangi pertandingan itu, The Reds memuncaki klasemen Premier League, menggusur Manchester City yang kalah dari Wolves.
"Jelas bahwa penerapan yang benar dari peraturan permainan tidak terjadi, mengakibatkan rusaknya integritas keolahragaan," bunyi pernyataan Liverpool FC, Minggu (1/10).
"Kami sepenuhnya menerima bahwa wasit pertandingan bekerja di bawah tekanan, tetapi tekanan-tekanan ini seharusnya dikurangi, bukan malah diperburuk dengan keberadaan dan implementasi VAR."
PGMOL menjelaskan, wasit VAR Tottenham vs Liverpool salah paham dengan wasit lapangan mengenai insiden gol Diaz.
Saat itu, wasit VAR disebut memberi pesan "pengecekan selesai" kepada wasit lapangan karena mengira gol tidak dianulir.
Hal tersebut membuat berbagai pihak menyoroti potensi kesalahan manusia dalam penerapan VAR. Sebelumnya, kebijakan wasit VAR pun telah dikritik keras oleh manajer-manajer Premier League.
Pada musim 2022/2023 lalu, Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengkritik VAR yang tidak menganulir gol Ivan Toney dalam pertandingan Arsenal vs Brentford. Toney sebenarnya offside saat mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut.
Apabila Arsenal memenangi laga itu, The Gunners bakal unggul tujuh poin dari Manchester City di puncak klasemen. Pada akhir musim, Arsenal finis di peringkat kedua, berselisih lima poin dari Manchester City yang menjadi juara.
"Itu bukan kesalahan manusia, itu namanya tidak paham pekerjaanmu sendiri," kata Arteta usai laga Arsenal vs Brentfod waktu itu.
Pada awal musim ini, keputusan VAR pun menuai kontroversi ketika Wolverhampton tidak diberi hadiah penalti saat Sasa Kalajdzic diterjang kiper Manchester United, Andre Onana.
PGMOL pun meminta maaf kepada Manajer Wolves, Gary O'Neil, usai pertandingan.
Meskipun demikian, permintaan maaf PGMOL dinilai tidak bisa menebus kesalahan fatal VAR dalam pertandingan. Pasalnya, pertandingan sudah selesai dan tim yang dirugikan telah resmi kehilangan poin potensial.
"Kami tidak akan mendapatkan poin jadi itu tidak membantu. Tidak ada yang mengharapkan keputusan benar 100 persen di lapangan, tetapi kita semua mengira, jika ada VAR, itu mungkin membuat segala hal menjadi lebih mudah (bagi wasit)," kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp, menanggapi permintaan maaf PGMOL.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Bekerja Sama dengan Premier League, Usut Kasus Rasisme Destiny Udogie
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press