> >

Pemain Timnas Perempuan Spanyol Marah Bibirnya Dicium Presiden Federasi Sepak Bola, Boikot Dilakukan

Sepak bola | 26 Agustus 2023, 08:33 WIB
Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales dipaksa mundur setelah mencium bibir pemain timnas perempuan Spanyol. (Sumber: AP)

Hermoso pun menambahkan klaim Rubiales bisa dikategorikan sebagai palsu dan merupakan bagian dari kultur manipulatif yang ia lakukan.

“Saya merasa perlu melaporkan insiden ini karena saya percaya tak seorang pun, baik di pekerjaan, olahraga dan kehidupan sosial harus menjadi korban dari tipe perilaku yang tidak berdasarkan suka sama suka,” tambahnya.

Hermoso pun merasa begitu rapuh dan menjadi korban dari tindakan impulsif, seksis, tidak pada tempatnya dan tanpa persetujuan.

“Gampangnya, saya merasa tak dihargai,” lanjut Hermoso.

Ia pun melanjutkan bahwa dirinya berada dalam tekanan terus-menerus untuk membantu dengan pernyataan yang bisa membenarkan tindakan Rubiales.

Menurutnya, hal yang sama juga mendera keluarga, teman dan rekan setimnya.

Pernyataan yang dikeluarkan serikat pemain, Futpro, telah ditandatangani pemain Spanyol, termasuk 23 pemain yang membawa timnas perempuan Spanyol juara Piala Dunia 2023.

“Setelah semua yang terjadi saat pemberian medali di Piala Dunia perempuan, kami ingin menegaskan bahwa para pemain yang menandatangani surat ini tak akan membalas panggilan timnas jika pemimpin saat ini berlanjut,” bunyi pernyataan Futpro.

Tak hanya pemain timnas perempuan, pemain timnas pria juga memutuskan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Kisah Sedih Olga Carmona, Baru Tahu Ayahnya Wafat usai Bawa Spanyol Juara Piala Dunia Wanita 2023

Salah satunya pemain Real Betis, Borja Iglesias, yang tak akan membela Timnas Spanyol jika Rubiales masih berkuasa.

Menteri Olahraga Spanyol Victor Francos menegaskan Pemerintah Spanyol akan meminta Rubiales untuk menjelaskan pada pengadilan Spanyol secepat mungkin.

Jika pengadilan menilai ia melanggar kode olahraga profesional, ia akan diganjar hukuman.

Sedangkan FIFA akan melihat apakah aksinya melanggar konstitusi Artikel 13 pada kode disiplin FIFA tentang perilaku ofensif dan fair play.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC/AP


TERBARU