> >

Kericuhan Suporter Masih Terjadi di Liga 1, Erick Thohir: Kalau Terus-menerus, Pasti Dihukum FIFA

Sepak bola | 16 Juli 2023, 20:33 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat meninjau seleksi Timnas U17 Indonesia untuk Piala Dunia U17 di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar, Minggu (16/7/2023). (Sumber: PSSI.org)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali mengingatkan bahwa FIFA bisa menghukum Indonesia jika kericuhan suporter masih terus terjadi.

Terbaru, kericuhan antar kelompok suporter terjadi di laga Liga 1 antara Arema FC melawan Persik Kediri yang dilangsungkan di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/2023) kemarin.

Kericuhan berawal saat oknum suporter Arema FC yang menyusup pada pertandingan melawan Persik. Padahal diketahui, PSSI dan Liga 1 sudah mengeluarkan larangan bahwa suporter tim tandang tidak boleh pergi ke kandang lawan.

Akibatnya, sempat terjadi ketegangan di area tribun dan di luar stadion sehingga pihak keamanan pun harus turun tangan mengamankan para oknum ke Polres Kediri sebelum akhirnya dipulangkan setelah situasi kondusif.

Terkait kejadian ini, Erick Thohir pun sangat menyayangkan pelanggaran ini bisa terjadi. Karena jauh-jauh hari sudah disosialisasikan bahwa saat ini sepak bola Indonesia sedang dalam pantauan FIFA, imbas tragedi Kanjuruhan.

"Ayo suporter harus jadi bagian dari transformasi ini. Jangan lupa peristiwa Kanjuruhan belum selesai. FIFA ini baru memantau Indonesia dua tahun, makanya tidak ada suporter tamu selama dua tahun," kata Erick Thohir dikutip dari Kompas.com, Minggu (16/7/2023).

Baca Juga: Arema FC Belum Bisa Kembali ke Malang meski Hukuman terkait Tragedi Kanjuruhan Sudah Berakhir

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu yakin, jika semua pihak tidak mau bekerja sama untuk menjaga kondusifitas sepak bola di Indonesia, maka sanksi dari FIFA hanya akan tinggal menunggu waktu.

"Kalau ini terus-menerus, tidak ada introspeksi diri kita, dari suporter, klub, dan tentu tim panitia, tamu, percaya sama saya, (kita pasti) dihukum," ucap Erick Thohir.

"Apa kita mau dihukum? Ya saya yakin pasti ada hukuman," tegasnya.

Namun, Erick Thohir juga mengakui bahwa penerapan aturan ini memang tidak bisa langsung berjalan dengan baik karena kultur sepak bola Indonesia di mana banyak kelompok suporter yang militan.

Akan tetapi, asalkan ada niat, kata Erick Thohir, semua bisa dijalankan dengan baik dan bisa dimulai dari kesadaran untuk menghormati regulasi.

"Memang sepertinya kita tidak siap ya, memang ini kan perlu waktu. Sama ketika kita bicara situasi di lapangan, saya ngerti, perlu waktu suporter ngerti,” lanjutnya.

"Kemarin pada waktu di Jatim, ada Jambore suporter ya, kita buat program untuk suporter supaya kita ketemu hatinya," ujar Erick Thohir. 

Baca Juga: Klasemen Liga 1 Terbaru: Bali United Mentas dari Zona Degradasi, Arema di Papan Bawah Klasemen

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU