> >

Suporter Pertanyakan Rencana Konvoi Timnas di Surabaya: Lebih Baik Fokus Latihan

Sepak bola | 7 Juni 2023, 16:33 WIB
Menpora Dito Ariotedjo (kedua kiri), Ketum PSSI Erick Thohir (keempat kiri), Ketum KOI Raja Sapta Oktohari (kiri) berfoto bersama dengan pesepak bola Timnas U22 Indonesia, ofisial dan pengurus PSSI saat mengikuti arak-arakan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Arak-arakan tersebut digelar untuk menyambut para atlet yang telah berjuang di SEA Games 2023 Kamboja, sekaligus merayakan perolehan medali emas Timnas U22 Indonesia. (Sumber: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suporter mempertanyakan rencana konvoi Timnas Indonesia di Surabaya yang digagas oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Berbagai sorotan pun datang di media sosial, salah satunya dari influencer sekaligus suporter Timnas Indonesia, Divo Sashendra. Ia menilai rencana arak-arakan Timnas Indonesia di Surabaya tidak bermanfaat dan tidak ada faedahnya.

Menurut Divo, para pemain skuad Garuda lebih baik fokus untuk latihan daripada harus mengikuti kegiatan yanhg justru mengganggu persiapan tim.

Apalagi pada pertandingan FIFA Matchday mendatang, tim asuhan Shin Tae-yong bakal melawan Palestina dan Argentina, yang kualitasnya di atas Timnas Indonesia.

“Pertama, Timnas Indonesia butuh konsentrasi penuh untuk menghadapi Palestina dan Argentina, karena pertandingan ini berpengaruh terhadap ranking FIFA,” kata Divo dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

“Lebih baik penggawa Timnas fokus dalam sesi latihan,” sambungnya.

Divo menambahkan, pada skuad Timnas Indonesia saat ini, banyak pemain naturalisasi baru yang masih harus beradaptasi dengan tim.

Menurutnya, akan lebih baik jika para pemain difokuskan untuk meningkatkan chemistry daripada mengikuti kegiatan yang justru membuang-buang waktu.

"Banyak pemain baru yang pertama kali bergabung di Timnas Indonesia, ada Shayne, Sandy Walsh, Ivar dan Rafael, membentuk chemistry lebih baik daripada sekadar konvoi-konvoi di jalan,” ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir dan Pemkot Surabaya Sepakat Sumbangkan 10 Persen Penjualan Tiket Timnas vs Palestina

Lebih lanjut, Divo juga mengkritik langkah pejabat publik yang memanfaatkan euforia tinggi masyarakat sepak bola Indonesia.

Founder salah satu fanbase Timnas Indonesia di Instagram @Garudarevolution itu pun meminta agar agenda Timnas tidak diganggu dengan kegiatan seremonial yang tidak bermanfaat.

“Pejabat publik tidak boleh memanfaatkan euforia Timnas, apalagi euforia itu seharusnya sudah berakhir,” kritiknya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU