> >

Temuan SOS, PSSI Ternyata Masih Punya Utang Rp2,155 Miliar dari Kompetisi Elite Academy Pro 2022-23

Sepak bola | 25 April 2023, 06:40 WIB
Ilustrasi logo PSSI. (Sumber: PSSI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Save Our Soccer (SOS) menemukan PSSI masih memiliki utang berjumlah miliaran rupiah dalam kompetisi Elite Academy Pro (EPA). 

SOS mengeklaim telah mendapatkan data valid bahwa PSSI masih memiliki utang dengan total nominal Rp2.155.000.000 dalam gelaran EPA U14, U16, dan U18 musim 2022-23. 

Total utang tersebut mencakup subsidi untuk klub peserta, gaji match commissioner, gaji volunter, biaya antigen dan lainnya. Bahkan, beberapa pihak mengaku belum menerima bayaran sebelum Lebaran.

Baca Juga: PSSI Janjikan Bonus untuk Timnas U22 jika Mampu Raih Medali Emas SEA Games 2023

Mola TV selaku sponsor dan pemegang hak siar disebut SOS telah membayarkan semua dana sponsorship sebesar Rp8 miliar. 

"Sungguh ini memalukan dan memprihatinkan. Uang sponsor sudah dibayarkan, tapi hak-hak klub dan juga petugas kompetisi belum dibayarkan. Ini dzalim namanya," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer, dikutip dari Kompas.com. 

Jika dirinci, seharusnya 18 klub peserta EPA masing-masing mendapatkan dana subsidi sebesar Rp200 juta. Tetapi, PSSI baru membayarkan separuhnya alias Rp100 juta. 

Alhasil, PSSI masih berutang kepada masing-masing klub sebesar Rp100 juta atau jika ditotal mencapai Rp1,8 miliar. 

Kemudian, PSSI juga masih berutang Honor Match Comisioner senilai Rp115 juta. Utang tersebut dihitung honor setiap pertandingan Rp500.000 dikalikan 230 pertandingan U18, U16 dan U14.

Terakhir honor 20 volunter dengan total Rp240 juta. Setiap volunter seharusnya mendapatkan honor Rp300.000 per hari selama dua bulan periode pelaksanaan, dari akhir Juli 2023 sampai September 2023.

Akmal Marhali menyebut nominal utang PSSI kepada Match Commisioner dan para volunter memang tidak banyak. Tetapi, di momen Lebaran ini, angka tersebut disebut Akmal akan sangat berarti. 

Baca Juga: PSSI Gandeng Ernst and Young untuk Lakukan Audit Internal

Kendati ini merupakan noda dari kepengurusan PSSI terdahulu, Akmal berharap Ketua Umum PSSI terkini, Erick Thohir dan para jajarannya bisa segera melunasi utang tersebut. 

"Jumlah untuk match commisioner dan volunter memang tidak banyak. Bila ditotal Rp355 juta. Tapi, bagi mereka ini jumlah besar. Apalagi sampai Lebaran belum dibayarkan," kata pria yang biasa disapa Akmal.

"Ini memang utang pengurus lama. Tapi, SOS berharap Ketua Umum baru dan jajaran Komite Eksekutifnya bisa membantu membayarkan. Islam mengajarkan bayarlah honor pekerja sebelum keringatnya kering."

"Keuangan yang sehat akan menopang PSSI menjadi kuat. Perlu diingat bahwa pembinaan yang hebat dan kompetisi menjadi sehat akan melahirkan timnas yang kuat," ungkapnya.

Baca Juga: Audit Keuangan PSSI, Erick Thohir Tunjuk Ernst & Young

"Mereka (match comm dan volunter) sangat membutuhkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi saat Lebaran seperti sekarang ini," pungkasnya.

Sementara itu, PSSI kepemimpinan Erick Thohir belum lama ini berencana melakukan audit keuangan organisasi. 

Erick Thohir menunjuk firma audit ternama, Ernst & Young yang juga mengaudit keuangan Premier League Inggris.

"Sudah pasti kita semua, saya, pengurus, dan pecinta sepak bola mau soal keuangan yang kerusial ini terbuka. Apalagi sepak bola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan," kata Erick Thohir, Jumat (21/4) dikutip dari Kompas.com. 

"Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," tegasnya.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU