Erick Thohir: Match Fixing Langsung Degradasi Saja Klubnya, Bawa Flare Kurangi Poinnya
Sepak bola | 19 April 2023, 20:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengusulkan untuk mendegradasi langsung klub yang terbukti melakukan match fixing atau pengaturan pertandingan di kompetisi Liga Indonesia.
“Jadi, kalau ada kejadian di lapangan apakah aturan yang ditabrak, jangan main main match fixing, kalau match fixing, langsung degradasi saja. Kalau ada match fixing, ditangkap, lalu degradasi,” kata Erick Thohir di GBK Arena, Jakarta, Rabu (19/4/2023) dikutip dari Kompas.com.
"Dan wasit, pemain, hukum semua," sambung pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.
Baca Juga: Selangkah Lagi Ivar Jenner dan Rafael Struick Jadi WNI, PSSI: Kita Pengen Mereka Tetap Main di Eropa
Selain itu, Erick Thohir juga mengusulkan sanksi pengurangan poin bagi para klub Liga Indonesia yang tidak bisa melarang suporternya membawa flare atau suar ke dalam stadion.
Flare dan kembang api termasuk dua benda yang dilarang oleh FIFA. Kedua benda itu tidak diperbolehkan dibawa masuk ke stadion.
Regulasi mengenai pelarangan flare dan kembang api di dalam stadion ditegaskan FIFA dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pasal 72 tentang Emergency Service atau Layanan Darurat poin c.
“Saya sedang berbicara dengan liga dan Exco PSSI, saya usulkan ada pengurangan poin (soal flare)” kata Erick.
Baca Juga: PSSI Siapkan Kejutan soal Siapa Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Bulan Juni
Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan, PSSI dapat meniru ketegasan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) dalam melakukan hukuman pengurangan poin.
Erick mencotohkan kasus Juventus yang baru-baru ini mendapatkan sanksi pengurangan poin karena masalah rekayasa nilai transfer dan pembukuan finansial.
“Seperti kemarin Juventus, karena masalah administrasi. Juventus kena pengurangan 15 poin karen ada administrasi yang disalahgunakan, soal sistem accounting pajak,” kata Erick Thohir.
“Artinya apa? Kita juga bisa melakukan sesuatu yang berbeda asal ada kesepakatan bersama."
Baca Juga: Penjelasan FIGC soal Sanksi Pengurangan 15 Poin Juventus di Liga Italia 2022-23
"Beberapa klub saya telfon, sudah tertarik karena agar ada tanggung jawab bersama. Keamanan punya tanggung jawab, klub tanggung jawab, dan suporter harus menjadi bagian,” tandas eks Presiden Inter Milan itu.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Kompas.com