Tak Mau Latah, Imam Sudjarwo Enggan Lakukan Naturalisasi Atlet Bola Voli untuk Timnas Indonesia
Kompas sport | 22 Maret 2023, 04:38 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tren melakukan naturalisasi pemain seperti yang dilakukan sejumlah cabang olahraga (cabor) tak ingin dijejaki oleh cabor bola voli. Hal ini seperti ditegaskan Imam Sudjarwo yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) untuk ketiga kalinya.
"Kita bangga dengan anak bangsa sendiri," tegas Imam Sudjarwo kepada awak media usai acara Musyawarah Nasional (Munas) PBVSI di Yogyakarta, Selasa (21/3/2023).
Menurut dia, Indonesia tidak perlu menaturalisasi pemain-pemain luar negeri untuk memperkuat Timnas Voli Indonesia lantaran tanpa adanya hal itu, rangkaian prestasi kerap ditorehkan baik di tingkat Asia Tenggara maupun Asia.
"Kita itu masih punya banyak potensi yang belum digali. Ambil contoh, enggak jauh-jauh Thailand itu prestasinya yang putri seperti apa, rangking 15 besar dunia mereka, padahal pemainnya punya postur pendek-pendek. ini yang harus juga kita miliki," papar pensiun jenderal bintang tiga polisi itu.
Kepada wartawan usai terpilih, Imam Sudjarwo menambahkan, dalam waktu dekat ini organisasi yang dipimpinnya akan menghadapi event besar seperti SEA Games Kamboja, Mei mendatang.
Baca Juga: Imam Sudjarwo Terpilih Sebagai Ketum PP PBVSI
"SEA Games Kamboja ini yang akan kita hadapi dalam waktu ini. Targetnya kita mempertahankan juara umum di Kamboja," tambah Imam.
Dijelaskannya, pada pesta olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara, dua tahun lalu di Vietnam, bola voli berhasil menjadi juara umum dengan meraih medali emas putra indoor dan putra voli pantai, serta satu perak voli pantai putri dan medali perunggu indoor putri.
"Kita harapkan di Kamboja nanti kita bisa meraih emas voli indoor dan voli pantai putra," jelasnya.
Jika timnas voli indoor mampu meraih medali emas di Kamboja nanti, akan dikirimkan ke Asian Games China, tahun ini juga.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV