Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Suporter di Semarang, Kini 16 Orang Diperiksa Usai Ricuh
Sepak bola | 18 Februari 2023, 05:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan alasan kenapa tetap menembakan gas air mata untuk halau suporter PSIS Semarang hingga akhirnya ricuh pecah di luar Stadion Jatidiri Semarang, pada Jumat (17/2/2023).
Alasan polisi, laga itu memang sudah diputuskan tanpa penonton dan sudah disetujui banyak pihak.
Namun, dalihnya, pada suporter yang disebut berjumlah ribuan malah memaksa masuk ke stadion menonton laga PSIS Semarang vs Persis Solo, meskipun polisi memastikan mereka tanpa tiket.
"Kami bisa memastikan penonton yang hadir itu, satu pun tidak memiliki tiket," katanya," ujar Kombes Irwan Anwar, Jumat (17/2) dilansir Tribun Jateng.
"Jadi itu yang menjadi pertimbangan mengapa kemudian kita melakukan penyekatan," sambungnya.
Baca Juga: Momen Kericuhan Suporter PSIS di Luar Stadion Jatidiri, Polisi Tembak Gas Air Mata!
Polisi juga menyebut peringatan sudah diberitakan, tapi suporter PSIS Semarang justru disebut brutal.
Hinga akhirnya polisi menembakkan gas air mata, untuk mengurai masa yang ricuh itu.
"Nah ketika ada lemparan-lemparan (batu) ke arah petugas, itu juga masih diingatkan," ujarnya.
Ketika semakin brutal serangan kepada petugas, barulah tahapan tembakan gas itu dilucurkan, tapi itu di luar komplek stadion," lanjutnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Tribun Jateng/Antara