> >

Maroko Gagal Raih Posisi Ketiga Piala Dunia 2022, Suporter: Mereka Tetap Juara bagi Kami

Sapa qatar | 18 Desember 2022, 06:35 WIB
Seorang suporter Timnas Maroko membentangkan bendera Maroko menjelang pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 antara Kroasia dan Maroko di Stadion Internasional Khalifa di Al Rayyan, Qatar, Sabtu, 17 Desember 2022. (Sumber: AP Photo/Hassan Ammar)

 

AL-RAYYAN, KOMPAS.TV - Rangkaian kejutan Maroko di Piala Dunia 2022 akhirnya diakhiri dengan kegagalan meraih posisi ketiga.

Maroko harus mengakui keunggulan Kroasia 1-2 dalam pertandingan di Stadion Internasional Khalifa di Al Rayyan, Qatar, Sabtu (17/12/2022) malam WIB.

Maroko sudah tertinggal di menit ketujuh setelah Josko Gvardiol membobol gawang Yassine Bounou.

Skuad Singa Atlas sempat menyamakan kedudukan lewat Achraf Dari di menit kesembilan.

Baca Juga: Hasil Kroasia vs Maroko 2-1: Dua Gol Spektakuler Benamkan Singa Atlas

Namun, sontekan Mislav Orsic di menit ke-42 ke arah tiang jauh, tak dapat dijangkau Bounou dan menjadi penentu kekalahan Maroko.

Meski begitu, para suporter Maroko menegaskan tetap bangga dengan pencapaian tim Walid Regragui tersebut.

Apalagi Maroko telah mencatat sejarah dengan menjadi tim Afrika pertama yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia.

“Mereka tetap juara di mata kami,” kata pendukung Maroko dari Rabat, Soukaina Makkaoui, dilansir dari The Independent.

“Mereka kini berada di antara empat tim kuat di dunia,” lanjut Makkaoui.

Sementara itu, pendukung Maroko lainnya, Ali Hachimi, mengaku bangga sekaligus sedih.

“Kami tentu ingin mengakhiri di posisi ketiga, karena para pemain pantas mendapatkannya setelah memberikan segalanya,” katanya.

Tak hanya di Maroko, para pendukung Maroko di Palestina juga memberikan pujiannya kepada tim Singa Atlas.

Baca Juga: Kroasia vs Maroko: Tarian Terakhir Luka Modric di Piala Dunia?

Para pemain Maroko terus mengibarkan bendera Palestina pada setiap kemenangan yang mereka raih.

“Bisa melihat bendera Palestina berkibar di stadion merupakan perasaan yang tak bisa dijelaskan,” kata Ibrahim al-Lilli yang berasal dari Jalur Gaza.

Menurut Al-Lilli, hal itu menunjukkan warga Arab menunjukkan dukungannya terhadap Palestina, terlepas dari yang pemerintah mereka lakukan.

Hal itu merujuk pada normalisasi hubungan antara Israel dengan empat negara Arab, termasuk Maroko, pada 2020.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Independent


TERBARU