> >

Maroko Airlines Batalkan Penerbangan ke Qatar, Fans Tak Bisa Nonton Semifinal Lawan Prancis

Sapa qatar | 14 Desember 2022, 17:14 WIB
Pemain Maroko merayakan gol saat menghadapi Belgia di fase grup Piala Dunia 2022, Minggu (27/11/2022). Jelang semifinal melawan Prancis, banyak pendukung Maroko tak bisa terbang ke Doha lantaran maskapai negara itu membatalkan penerbangan pada Rabu (14/12/2022). (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin)

DOHA, KOMPAS.TV - Maskapai penerbangan Maroko Royal Air Maroc (RAM) membatalkan penerbangan ke Doha, Qatar, secara mendadak. Padahal, penerbangan itu  bakal digunakan pendukung  Acraf Hakimi dkk itu,  untuk menyaksikan semifinal Piala Dunia 2022 melawan Prancis. 

"Menyusul pembatasan terbaru yang diberlakukan oleh otoritas Qatar, Royal Air Maroc (RAM) menyesal memberi tahu pelanggan tentang pembatalan penerbangan mereka yang dioperasikan oleh Qatar Airways," rilis maskapai itu, menukil The Guardian.

RAM sebelumnya mengeklaim bakal membuka 30 penerbangan tambahan untuk membantu para penggemar menuju Qatar.

Namun, pada Selasa (13/12) seorang sumber di agen perjalanan RAM mengatakan hanya 14 penerbangan yang sudah resmi dijadwalkan. Beredar kabar, bahwa pembatalan penerbangan ini dengan alasan pembatasan dari otoritas Qatar.  

Tak pelak, kabar pembatalan penerbangan ini membuat pendukung yang telah memesan tiket laga maupun kamar hotel di Qatar tak bisa melanjutkan perjalanan.

Atas kejadian ini, RAM mengatakan bakal mengganti tiket pesawat dan meminta maaf kepada pelanggan.

Baca Juga: Prediksi Prancis vs Maroko: Prakiraan Line Up dan Rekor Head to Head

Terlepas dari itu, duel semifinal Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko segera dihelat di Stadion Al Bayt, Doha, pada Kamis (15/12) dini hari nanti mulai pukul 02.00 WIB.

Pemenang laga ini akan melenggang ke partai final melawan Argentina yang lebih dulu menenggelamkan Kroasia 3-0 pada semifinal lainnya, Rabu (14/12).

Baca Juga: Mengapa Maroko DIsebut Negeri Magribi?

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/The Guardian


TERBARU