> >

Jepang Bikin Kejutan di Piala Dunia 2022, Tak Lepas dari Visi 100 Tahun Sepak Bolanya

Sapa qatar | 2 Desember 2022, 18:36 WIB
Pemain Timnas Spanyol, Dani Carvajal (kanan), tertegun sementara para pemain Timnas Jepang berlari ceria setelah memenangi laga grup E Piala Dunia 2022 melawan Spanyol di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022. (Sumber: AP Photo/Aijaz Rahi)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jepang sukses membuat kejutan di Piala Dunia 2022 dengan lolos ke babak 16 besar sebagai pemuncak Grup E.

Apalagi Jepang melakukannya dengan mengalahkan mantan juara dunia, Jerman dan Spanyol.

Kemenangan Jepang atas kedua tim tersebut pun terjadi dengan skor identik 2-1.

Kesuksesan itu tak terlepas dari visi 100 tahun sepak bola Jepang.

Baca Juga: Kejutan Jepang Kalahkan Spanyol, Pelatih Samurai Blue Malah Mengenang Tragedi Doha

Dikutip dari These Football Times, visi 100 tahun sepak bola Jepang memiliki tujuan akhir menjadi juara Piala Dunia 2092.

Visi tersebut bermula ketika sepak bola Jepang berada di titik terendah pada 1991.

Ketika itu, liga utama mereka diisi pemain amatir dan asosiasi sepak bola Jepang menyadari sesuatu perlu dilakukan.

Visi 100 tahun itu pun dimulai, dengan kelahiran J-League, yang menjadi liga sepak bola profesional di Jepang.

J-League menjadi piramida sepak bola profesional dengan tiga level.

J-League pun kemudian menjadi salah satu liga sepak bola terbaik di Asia.

Jepang kemudian mendatangkan sejumlah pemain kelas dunia yang berada di tahap akhir kariernya untuk bermain di sana.

Mereka termasuk Zico, Dunga dan Gary Lineker.

Kedatangan mereka pun diharapkan bisa meningkatkan standar sepak bola di Jepang.

Namun krisis ekonomi yang terjadi pada 1997 berdampak pada sepak bola Jepang.

Sejumlah klub bangkrut karena banyak investor yang menarik dukungan, serta penonton yang hanya sekitar 10.000.

Dewan J-League kemudian mengubah pendekatan kepada tiap klub agar mempersiapkan diri jika terjadi krisis ekonomi lagi.

Mendorong klub untuk membentuk kemitraan dengan komunitas lokal, perusaahan kecil serta akademi akar rumput.

Selain itu, mempromosikan olahraga kepada anak-anak muda dan mendorong partisipasi, serta meningkatkan kehadiran penonton.

Seiring berjalannya waktu, kualitas liga semakin bagus, yang akhirnya membuat kemampuan pemain Jepang pun kian banyak dilirik oleh klub-klub Eropa.

Baca Juga: Luis Enrique Kaget, Tak Sadar Spanyol Sempat Nyaris Gagal Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022

Sejak Yasuhiko Okudera, yang membela FC Koeln, Hetha Berlin dan Werder Bremen pada rentang 1977 hingga 1986, serta Kazuyoshi Miura bersama Genoa dan Dinamo Zagreb, saat ini sudah tidak asing lagi ada pemain Jepang yang bermain di Eropa.

Bahkan dari 26 pemain yang dibawa pelatih Hajime Moriyasu pada Piala Dunia 2022 di Qatar, 19 pemain berlaga di Eropa. Sebanyak delapan dari 19 pemain itu merumput di Jerman.

Ritsu Doan yang mencetak gol saat Timnas Jepang menang atas Jerman dan Spanyol, saat ini merupakan andalan klub Bundesliga, Freiburg.

Dengan pencapaian saat ini, bukan tak mungkin visi 100 tahun sepak bola Jepang untuk memenangi Piala Dunia 2096 akan terwujud.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : These Football Times


TERBARU