Ghana vs Uruguay, Luis Suarez Menolak Minta Maaf untuk Insiden Handball di Piala Dunia 2010
Sapa qatar | 1 Desember 2022, 20:23 WIBDOHA, KOMPAS.TV - Luis Suarez menolak minta maaf atas insiden handball-nya di Piala Dunia 2010 jelang pertemuan Ghana vs Uruguay pada Piala Dunia 2022, Jumat (2/12/2022) besok.
Ghana dan Uruguay akan bentrok demi satu tiket untuk mendampingi Portugal di babak 16 besar Piala Dunia 2022 dari Grup H.
Sebelum turnamen tahun ini digelar, pertemuan ini sudah diprediksi bakal berlangsung panas mengingat duel keduanya di Afrika Selatan 12 tahun silam.
Saat itu, Ghana dan Uruguay bertemu di perempat final dan sedang berupaya untuk mencapai babak empat besar.
Pertandingan harus berlanjut ke extra time saat kedua tim saling berbalas angka lewat gol dari Sulley Muntari dan Diego Forlan di waktu normal.
Momen untuk Black Stars, julukan Ghana, datang tepat di menit akhir waktu extra time. Kemelut di depan gawang Uruguay membuat Dominic Adiyah bisa melakukan sundulan yang tak mampu dihalau Fernando Muslera.
Namun, Suarez yang berada di garis gawang menghalau bola tersebut dengan tangannya. Atas insiden itu, wasit pun menghukum Suarez dengan kartu merah dan memberikan tendangan penalti untuk Ghana.
Baca Juga: Insiden Piala Dunia 2010 Masih Membekas, Pelatih Ghana Janji Tak Balas Dendam ke Luis Suarez
Ghana kemudian membuang kesempatan tersebut usai Asamoah Gyan yang menjadi eksekutor, gagal menjalankan tugasnya. Suarez yang berjalan menuju ruang ganti langsung melakukan perayaan karena pengorbanannya berbuah hasil.
Karena skor masih imbang, pemenang pertandingan pun harus ditentukan melalui babak adu penalti.
Pada akhirnya, Uruguay yang berhasil melaju setelah dua dari lima penendang Ghana gagal menceploskan bola ke gawang.
Setelah pertandingan itu, Suarez pun menjadi "musuh" bahkan disebut "iblis" oleh orang-orang Ghana.
Mantan penyerang Atletico Madrid itu kemudian ditanya kembali tentang insiden itu jelang pertemuan kedua tim besok.
Suarez mengatakan bahwa dia tidak akan meminta maaf untuk hal itu karena menurutnya dia tidak melakukan hal yang salah.
"Saya tidak meminta maaf tentang itu, saya melakukan handball, tetapi pemain Ghana yang gagal mengeksekusi penalti," kata Suarez dalam konferensi pers, Kamis (1/12/2022), dikutip dari Mirror.
“Saya akan meminta maaf jika saya mencederai pemain atau mendapatkan kartu merah untuk itu tapi saya menerima kartu merah (untuk handball). Itu bukan salah saya karena saya tidak gagal penalti," lanjutnya.
Baca Juga: Pitch Invader di Laga Portugal vs Uruguay Dibebaskan Meski Bawa Bendera Pelangi ke Lapangan
"Kalian tahu pemain yang gagal mengeksekusi penalti, dia mengatakan akan melakukan hal yang sama," tutur Suarez.
Gyan yang gagal menjadi eksekutor penalti memang sempat mengakui bahwa dia bakal melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Suarez.
Meski begitu, rakyat Ghana tetap ingin tim nasional sepak bola mereka membalaskan dendam dalam momen bertemunya kembali kedua kesebelasan di Piala Dunia 2022.
Akan tetapi, kapten Ghana, Andre Ayew, yang menjadi satu-satunya pemain tersisa dari skuad Piala Dunia 2010, tak mau menganggap pertandingan melawan Uruguay kali ini sebagai balas dendam.
Ayew menegaskan, terlepas apapun sejarah yang ada, Ghana akan tetap mencoba untuk memenangi pertandingan.
“Saya satu-satunya yang tersisa di skuad sejak itu terjadi. Semua orang tahu bagaimana perasaan kami. Semua orang merasa tidak enak, tapi bagi saya, saya hanya ingin melaju ke tahap berikutnya di Piala Dunia ini," kata Ayew.
“Ini bukan tentang balas dendam. Apakah hal itu terjadi atau tidak, kami akan pergi dengan tekad yang sama dan keinginan yang sama untuk menang karena kami ingin mencapai tahap berikutnya."
"Saya tidak berpikir Ghana telah memaafkan Luis Suarez. Tapi bagi saya, ini sepak bola. Dia mengambil keputusan. Tidak ada yang perlu dibicarakan," ujar Ayew.
Hal senada juga diucapkan gelandang Thomas Partey. Pemain Arsenal itu mengatakan bahwa Ghana sekarang adalah generasi baru dan ingin mencatatkan sejarahnya sendiri.
“Sejarah selalu ada. Semua orang sangat sedih saat itu. Itu sangat sulit," kata dia.
"Ini adalah generasi baru. Kami memiliki kesempatan lain dan kami harus melupakan apa yang terjadi. Ini adalah waktu yang baru," tutup Partey.
Baca Juga: Prediksi Ghana vs Uruguay di Piala Dunia 2022: Head to Head dan Prakiraan Susunan Pemain
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Mirror