> >

Makna Gestur Tutup Mulut di Foto Tim Timnas Jerman, Sindir FIFA dan Qatar?

Sapa qatar | 23 November 2022, 21:40 WIB
Timnas Jerman melakukan foto tim sebelum pertandingan melawan Jepang dengan gestur menutup mulut sebagai bentuk protes ke FIFA. (Sumber: Twitter @DFB_Team_EN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Jerman melakukan foto tim sebelum laga melawan Jepang di Piala Dunia 2022, Rabu (23/11/2022) malam WIB, dengan menampilkan gestur menutup mulut.

Selain itu, saat latihan pemanasan, Manuel Neuer dkk juga mengenakan kaos dengan lengan warna pelangi. 

Hal ini dilakukan tim racikan Hansi Flick sebagai bentuk protes menyusul ancaman dari FIFA untuk memberikan sanksi kepada pemain jika mereka membuat pernyataan yang mengandung politik selama turnamen di Qatar tersebut.

Jerman menjadi salah satu dari tujuh tim yang berencana memakai ban kapten pelangi 'OneLove' untuk mengekspresikan solidaritas dengan komunitas LGBTQ+, menunjukkan bahwa sepak bola adalah untuk semua orang.

Melalui akun Twitter-nya, Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) pun menjelaskan makna foto tim dengan gestur menutup mulut yang dilakukan Timnas Jerman. 

"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keragaman dan saling menghormati. Bersama dengan negara lain, kami menginginkan suara kami untuk didengar," tulis DFB. 

Baca Juga: Kapten Timnas Kosta Rika Yakin Bisa Kejutkan Spanyol dan Jerman, Ulangi Kejutan Piala Dunia 2014?

"Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu seharusnya diterima, tetapi tetap tidak demikian."

"Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami. Menyangkal ban kapten adalah sama seperti menolak suara kami. Kami berdiri di posisi kami," jelas DFB. 

Sesaat sebelum kick-off laga Jerman vs Jepang, salah satu ofisial pertandingan juga terlihat mengecek ban kapten yang dikenakan oleh Neuer, apakah tidak melanggar aturan. 

Sebelumnya, FIFA melarang penggunaan ban kapten pelangi yang menjadi simbol LGBTQ+. Hal itu sesuai permintaan dari Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022.

FIFA juga mengancam bagi tim yang ngeyel mengenakan ban kapten pelangi maka akan mendapatkan sanksi olahraga seperti kartu kuning. 

Atas dasar itu, menurut laporan media Jerman BILD, DFB sedang mempertimbangkan apakah akan mengambil tindakan hukum terhadap FIFA keputusan tersebut. 

Baca Juga: Dilarang Pakai Ban Kapten Pelangi, Federasi Jerman Pertimbangkan Gugatan Hukum terhadap FIFA

Dijelaskan pula bahwa keputusan seperti itu bisa dibawa ke Pengadilan Arbitrase Internasional untuk Olahraga (CAS). 

"FIFA telah melarang kami untuk menunjukkan simbol keragaman dan hak asasi manusia. Mereka menggabungkan larangan ini dengan ancaman sanksi olahraga besar-besaran tanpa menyebutkannya. DFB sedang memeriksa apakah tindakan FIFA ini sah," kata juru bicara DFB Steffen Simon, dikutip dari Mirror

 

Sebelumnya, Presiden DFB Bernd Neuendorf juga menuduh FIFA melakukan "demonstrasi kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya" setelah pemain seperti Harry Kane dan Gareth Bale tidak mengenakan ban kapten OneLove di Qatar menyusul keputusan dari asosiasi sepak bola negara masing-masing. 

"FIFA telah mencegah pernyataan untuk hak asasi manusia dan keragaman. Ini adalah nilai-nilai yang mereka janjikan untuk dijunjung tinggi dalam patung mereka sendiri," kata Neuendorf.

"Itu lebih dari membuat frustrasi, dan belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam pandangan kami, ini adalah unjuk kekuatan dari FIFA."

"Mereka memberi tahu kami bahwa kami menghadapi sanksi olahraga (karena mengenakan ban kapten). Peristiwa luar biasa, beberapa jam sebelum Harry Kane dan Virgil Van Dijk akan menginjak lapangan," ketusnya.  

Baca Juga: Diancam Sanksi FIFA, Inggris dan 6 Negara Lain Batal Pakai Ban Kapten Pelangi di Qatar 2022

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Mirror/Bild


TERBARU