Dali Tahir Ingatkan Desakan KLB Terjadi Bukan Pertama Kali tapi PSSI Tidak Juga Bisa Bangkit
Sepak bola | 31 Oktober 2022, 04:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tim Perumus Statuta PSSI Dali Tahir mengingatkan, desakan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya KLB PSSI pernah terjadi, tapi tidak membuahkan hasil.
Seperti yang diketahui, para anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI telah sepakat untuk mempercepat KLB untuk memilih kepengurusan baru.
Tapi sebelum itu, PSSI akan bersurat dengan FIFA untuk menggelar Kongres Biasa guna memilih Komite Pemilihan yang akan menjadi pelaksana KLB.
Menanggapi hal itu, menurut Dali Tahir, desakan KLB kepada PSSI ini bukan pertama kali dihadapi oleh federasi.
"Model desakan seperti ini bukan yang pertama kali. Ali Sadikin, dikudeta. Lalu, Nurdin Halid (NH) didemo, tidak tanggung-tanggung 11 bulan, 2010-2011. Demo yang jelas-jelas dikoordinir," kata Dali Tahir dalam pernyataan tertulis dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).
Bahkan, menurut pemilik nama lengkap Gelora Surya Dharma Tahir itu, pada zaman Nurdin Halid dulu sampai ada PSSI tandingan sebagai buntut gamangnya NH sebagai Ketua Umum PSSI saat itu untuk menggelar KLB.
Namun sayangnya, lanjut Dali Tahir, KLB PSSI di era Nurdin Halid pun nyatanya tak bisa mengubah federasi sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Baca Juga: Ditakutkan Langgar Statuta, PSSI Tegaskan Percepatan KLB adalah Permintaan Exco
"Sedihnya, PSSI tidak juga bisa bangkit. Saya tidak ingin menuding saat ini sama dengan 2010-2011. Tapi, sebagai orang tua yang selama 40 tahun berkecimpung di sepak bola dalam negeri dan luar negeri, hanya mengingatkan, PSSI pernah mengalami hal seperti itu," ucapnya.
"Jika memakai pepatah lama 'Keledai saja tak jatuh di lubang yang sama sampai dua kali'. Artinya, sebodoh-bodohnya orang, ia tak akan mengulang kesalahan sebelumnya," jelas Dali Tahir.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga mengatakan alasan kenapa Kongres Luar Biasa dipercepat dari jadwal yang sudah ada.
Dia menjelaskan, mempercepat KLB merupakan keputusan agar tidak terjadi perpecahan di anggota PSSI.
"Namun Exco PSSI memutuskan mempercepat kongres luar biasa pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya, dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voters) yang mewakili anggota PSSI," kata Iwan Bule dikutip dari laman resmi federasi.
Baca Juga: Sebelum KLB, PSSI Gelar Kongres Biasa untuk Membentuk Komite Pemilihan
Digelarnya KLB PSSI ini juga salah satu rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dilaporkan beberapa waktu lalu.
Saat itu, Ketua TGIPF Mahfud MD merekomendasikan agar para pengurus PSSI mundur dari jabatan mereka dan menggelar KLB untuk memilih kepengurusan baru yang lebih baik.
“Sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban,” bunyi rekomendasi TGIPF pada 14 Oktober lalu.
"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan kongres atau Kongres Luar Biasa.”
“Guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintregritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan,” tulis pernyataan tersebut.
Baca Juga: Alasan PSSI Mempercepat KLB: Sepak Bola Harus Tetap Jalan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Antara