PSSI Bantah Tak Diajak Kolaborasi dengan FIFA dan Pemerintah: Ada Suratnya, Collaboration with PSSI
Sepak bola | 11 Oktober 2022, 20:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PSSI membantah bahwa pihaknya tidak diajak dalam kolaborasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan FIFA dan AFC untuk membenahi sepak bola nasional.
Hal itu diungkapkan Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh seusai menghadiri pertemuan dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10/2022).
"Oh, ndak. Lihat saja ada suratnya. Suratnya kan jelas, 'collaboration with PSSI'," bantah Ahmad Riyadh.
Seperti yang diketahui, pada Jumat (7/10/2022) lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia akan berkolaborasi dengan FIFA untuk membenahi sepak bola nasional.
Nantinya, tim dari FIFA itu akan berkantor di Indonesia selama menjalani proses-proses transformasi sepak bola.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengatakan bahwa tidak ada sanksi yang akan dijatuhkan FIFA kepada Indonesia terkait Tragedi Kanjuruhan.
Terkait sanksi FIFA ini, PSSI juga berharap tidak ada hukuman yang didapatkan Indonesia.
"Insyaallah kita berdoa, FIFA enggak ngasih sanksi karena ini adalah perbuatan lokal, bukan perbuatan masif dari pemerintah," kata Ahmad Riyadh.
Baca Juga: Erick Thohir Beberkan 4 Poin Komunikasi FIFA dengan Presiden Jokowi
"Kalau pemerintah punya kebijakan nonton bola pertandingan pengamanannya harus pakai gas (air mata), pasti FIFA akan turun tangan. Ini kan enggak, pemerintah juga menyelidiki, menyidik, memproses ini sampai ke pengadilan terhadap siapa-siapa yang terlibat dalam penggunaan gas," jelasnya.
Sementara untuk kelanjutan kompetisi sepak bola di Indonesia, PSSI mengatakan akan dilanjutkan jika semua rumusan dan format telah bagus serta disetujui oleh semua pihak.
Saat ini, kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 sedang dihentikan buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 korban jiwa itu.
"Kita PSSI dalam rapat Exco kemarin, untuk ikut berduka menghentikan semua liga, yang direspon semua Asprov, Liga 3 juga berhenti sampai format pengamanan, format kompetisi tertata ulang dengan bagus," tutur Ahmad Riyadh.
"Kalau sudah bagus, di-approve FIFA-nya sudah bagus semuanya, akan kita laksanakan kembali," ujarnya.
Namun PSSI tak mau mendahului soal bagaimana format atau rumusan untuk pembenahan sepak bola Indonesia, karena masih akan didiskusikan bersama-sama.
"Ada kelas-kelasnya pertandingan yang risiko tinggi, nanti dirumuskan. Kita mendahului, jangan dulu," lanjutnya.
"Nanti hasil rumusan duduk bersama, baru itu menjadi suatu keputusan yang harus dihormati semua pihak mulai klub, PSSI, kepolisian, pemerintah daerah yang punya stadion, kan ada pembenahan menyeluruh nanti," terang Ahmad Riyadh.
Baca Juga: Puji Langkah Pemerintah Lobi FIFA, Exco PSSI Akui Banyak Stadion di Indonesia Tak Layak
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV