PSS Sleman Siap Berikan Bantuan Hukum kepada Keluarga Suporter yang Tewas Dikeroyok
Kompas sport | 29 Agustus 2022, 17:11 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan hukum kepada keluarga suporter PSS Sleman yang tewas dikeroyok pada Sabtu (27/8/2022) lalu.
Pendukung PSS Sleman, Aditya Eka Putranda, meninggal dunia usai dikeroyok oleh beberapa orang usai menonton pertandingan antara PSS dan Persebaya pada Sabtu.
"Kami dari PSS Sleman sangat menyayangkan terjadinya insiden yang membawa korban terhadap salah satu suporter kami," Andy di Omah PSS, Sleman, Yogyakarta, Senin (29/8/2022) pagi.
"Sebagai bentuk keprihatinan kami, karena kami tidak dapat melakukan tuntutan langsung, kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan kami akan memberikan bantuan hukum kepada pihak korban sampai kasus ini selesai."
Andy mengatakan pihaknya akan mendampingi keluarga korban dalam proses hukum.
"Sehingga keadilan dapat ditegakkan dan saya sangat berharap kejadian ini tidak terulang lagi di bumi Sembada maupun di tempat lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pengeroyokan Suporter PSS Sleman, Korban Dikeroyok hingga Tewas
Menurut Andy, kejadian pengeroyokan tersebut merupakan murni tindakan pidana karena terjadi di luar kegiatan sepak bola itu sendiri.
"Saya melihat juga bahwa kejadian ini adalah suatu tindakan pidana murni di luar dari kegiatan sepak bola. Terlebih, karena ini menimpa salah satu suporter kami yang sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan Kepala Kepolisian Resor Sleman AKBP Achmad Imam Rifai mengumumkan pihaknya telah menangkap terduga pelaku pengeroyokan suporter PSS Sleman hingga tewas, pada Minggu (28/8/2022).
Kini Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) tengah melakukan pendalaman terkait peran masing-masing terduga pelaku terhadap pengeroyokan tersebut yang menewaskan Aditiya Eka Putranda.
"Ada laporan terkait dengan penganiayaan, beberapa orang sudah kita amankan, kita lakukan pendalaman oleh Reskrim, terkait dengan perannya masing-masing seperti apa. Intinya membuat terang peristiwa itu sebenarnya kejadiannya seperti apa," jelas Achmad, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api di Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu.
Korban yang berhenti sembari menunggu kereta lewat, diduga dikeroyok sejumlah orang hingga tewas.
Baca Juga: Suporter PSS Sleman Tewas Dikeroyok, Pengamat: Tak Ada Pertandingan Bola yang Layak Ditebus Nyawa
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com