Menang 59-1, Klub Afrika Selatan Ini Dihukum Seumur Hidup, Ternyata 41 Gol Bunuh Diri
Kompas sport | 9 Juni 2022, 07:34 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Matiyasi FC, klub yang berkompetisi di strata ketiga Liga Afrika Selatan, dihukum seumur hidup setelah dikaitkan dengan pengaturan skor.
Seperti diberitakan Marca pada Rabu (8/6/2022), Matiyasi FC sedang berupaya naik level ke ajang sepakbola divisi dua. Namun demikian, pada pekan terakhir kompetisi yang amat menentukan, posisi Matiyasi FC masih menduduki peringkat 3 di tabel klasemen. Padahal hanya dua tim teratas yang berhak promosi ke ABC Motsepe League, divisi dua Liga Afrika Selatan.
Situasinya cukup kompleks karena persaingan poin dengan Shivulani Dangerous Tigers selaku runner-up berjalan ketat. Diketahui, dua tim itu terpaut lumayan jauh dalam hal goal defference dengan margin 18 gol.
Oleh sebab itu, Matiyasi FC wajib mencetak lebih dari 18 gol jika ingin naik ke level kompetisi yang lebih tinggi.
Sayangnya, duel pemungkas Matiyasi FC vs Nsami Mighty Birds berlangsung tanpa kendali. Matiyasi FC unggul 59-1, tetapi 41 gol diantaranya lahir dari bunuh diri tim lawan.
Baca Juga: Update Kualifikasi Piala Asia 2023: Indonesia, Malaysia & Thailand Menang, Singapura & Myanmar Keok
Atas kejadian itu, otoritas pengawas sepakbola di Afrika Selatan langsung mengambil tindakan. Baik Matiyasi FC maupun Nsami Mighty dilarang beroperasi seumur hidup karena melakukan pengaturan skor.
Hal yang lebih membagongkan, Matiyasi FC ternyata tetap finis di peringkat 3 klasemen akhir kendati ungul telak 59-1. Pasalnya, Shivulani yang menempati pos runner-up juga menang besar pada pertandingan pekan terakhir.
Adapun Shivulani unggul 33-1 melawan Kototo Happy Boys, 7 gol diantaranya lahir dari gol bunuh diri. Menyusul hasil aneh itu, Shivulani dan Kototo akhirnya turut terkena sanksi larangan beroperasi seumur hidup.
Dua tim yang tengah bersaing ketat untuk promosi akhirnya sama-sama gagal menuntaskan misi.
Baca Juga: 5 Fakta Kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Marca