> >

5 Fakta Menarik Usai PSM Makassar Lolos dari Degradasi Liga 1

Kompas sport | 26 Maret 2022, 12:09 WIB
Para pemain PSM Makassar merakayakn timnya lolos dari degradasi BRI LIga 1 (Sumber: Instagram PSM Makassar)

BALI, KOMPAS.TV -  Tim PSM Makassar lolos dari lubang jarum usai mereka akhirnya lolos dari degradasi lanjutan BRI Liga 1. Hasil ini usai Juku Eja mengalahkan Persiraja Banda Aceh 1-0 di laga pekan ke-33, Jumat malam (26/3/2022).

Gol tunggal itu dicetak oleh striker mereka Ferdinan Sinaga lewat sebuah sontekan manis di menit ke-41 dan mampu membuat Persiraja mati kutu.

Hasil ini pun memastikan PSM tetap aman musim ini. Apalagi, bagi tim sekelas PSM yang dalam sejarah pernah 6 kali menjadi juara liga, berjuang di jurang degradasi bukanlah tempat mereka.

Pelatih PSM Makassar Joop Gall, menilai timnya bisa lebih tinggi lagi. Dan tekanan bayangan terdegradasi di kompetesi level dua sempat menghantui timnya.

"Terlepas dari itu saya harus memberikan compliment (pujian) kepada anak asuh saya yang memang memberikan usaha terbaik mereka," tegas Pelatih PSM Makassar Joop Gall saat konferensi pers usai laga melawan Persiraja, Jumat malam (25/3).

Dihimpun dari pelbagai sumber, berikut ini merupakan 5 fakta usai PSM Makassar terbesar dari jurang degradasi.

Baca Juga: Pemain Muda PSM Makassar Diundang Trial ke Klub Liga Super Yunani

Ferdinan Sinaga 'The Dragon' Jadi Kunci

Ferdinan Alfred Sinaga atau biasa disebut Ferdinan Sinaga 'The Dragon', diambil dari namanya ‘si Naga’ di usianya yang kepala tiga ternyata masih jadi tuah bagi pasukan Ramang, julukan PSM Makassar.

Ia mencetak satu-satunya gol yang menyelamatkan PSM Makassar. Padahal, sejatinya, di musim ini ia juga tidak bagus-bagus amat dengan mengoleksi 12 caps dan gol yang minim.

Namun, Ferdinan Sinaga adalah salah satu striker yang tidak boleh dilupakan. Buktinya, torehan gol tunggalnya mampu jadi penyelamat PSM Makassar.

"Saya berpikir bahwa itu salah satu eksekusi buruk. Namun itu menjadi gol, dan menjadi salah satu gol yang indah, sangat bagus," tutur Joop Gall.

Pengalaman Pertama Joop Gaal di Indonesia

Bagi Joop Gaal, PSM Makassar adalah pengalaman pertama di Liga Indonesia. Sekaligus pengalaman pertama mantan pemain belakang pernah bermain di SC Herenven dan Groneigen, Belanda tersebut.

Performa PSM Makassar Kurang Maksimal

Performa PSM Makassar di Liga 1 2021/2022 memang belum maksimal. Dari 33 laga yang telah dijalani, PSM hanya mampu meraih 8 kemenangan, 14 kali seri, dan 11 kekalahan.

Lewat hasil tersebut, tim Juku Eja hanya mendapatkan 38 poin dan berada di peringkat 12. PSM hanya terpaut 5 poin dari Persipura Jayapura di zona teratas degradasi di posisi 16.

Baca Juga: Akumulasi Denda PSM Capai 285 Juta Rupiah

Gol Minim, Lini Depan PSM Makassar Seret

Joop Gaal mengakui, salah satu yang bikin performas timnya buruk adalah soal gol. Bayangkan, mereka harus kebobolan 44 gol musim ini dan hanya mencetak 31 gol dari 33 pertandingan.

"Saya selalu memberitahu mereka di latihan, jangan kita terlalu bernafsu dengan menggunakan power. Gunakan dengan teknik. Kalian harus lebih tenang dalam hal penyelesaian," pesan Joop Gall.

PSM Makassar Jadi Klub yang Tidak Pernah Degradasi

Owner PSM Makassar, Aksa Mahmud menyebut, PSM Makassar adalah tim bersejarah. Apalagi mereka tidak pernah turun kasta.

Ia menjelaskan, dari lima klub tua yang ada di Indonesia saat ini, semuanya sudah turun kasta kecuali PSM

“Coba lihat, Persebaya sudah pernah di Liga 2, Persib juga sudah. PSMS Medan sekarang masih di Liga 2. PSM tidak pernah ke Liga 2. Inilah yang membuat saya tegang terus sepanjang pertandingan ini,” jelas Aksa dikutip dari Tribun Timur, (Sabtu 26/3/2022).

Baca Juga: Penyerang Asing Minim Gol, Pelatih Psm Pilih Bersabar

Aksa menyaksikan laga menentukan itu bersama sejumlah kerabat dan pegawai Bosowa. Lantas, ia meyakinkan, timnya musim depan akan jadi lebih kuat.

“Kita akan cari pemain sampai ke Amerika Latin. Saya lihat pemain Argentina dan Columbia itu banyak yang hebat dan cocok untuk PSM,” kata Aksa.

Hanya saja, Aksa mengingatkan bahwa pemain lokal tetap harus ada di tubuh PSM Makassar. 

“Harus tetap ada pemain Bugis-Makassar. Harus tetap ada pemain dari Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bone, Luwu, Sidrap, Bulukumba, dan daerah lain di Sulsel, karena itu yang menjadi sumber ciri khas PSM,” jelas Aksa.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : BolaSport


TERBARU