> >

Sedih Lihat Anak-Anak Jadi Korban Perang, Andy Murray Janji Bantu Ukraina

Kompas sport | 9 Maret 2022, 18:13 WIB
Petenis Britania Raya Andy Murray berjanji untuk membantu anak-anak korban perang di Ukraina. (Sumber: BBC Sports)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Petenis Inggris Andy Murray berjanji untuk menyumbangkan hadiah kejuaraan yang didapatkannya tahun ini demi membantu anak-anak yang terdampak perang di Ukraina. 

Bekerja sama dengan UNICEF, Murray akan menyediakan peralatan obat-obatan, medis serta berbagai barang untuk pendidikan. 

Murray terketuk hatinya setelah melihat bagaimana anak-anak mengalami kesulitan setelah menjadi korban perang. 

Sejauh ini, invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah menyebabkan lebih dari dua juta orang melarikan diri dari negara itu. 

"Cerita, rekaman, gambar yang dilihat semua orang di seluruh dunia brutal," kata Murray dikutip dari BBC, Rabu (9/3/2022). 

"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya harus menjalani itu. Saya jelas punya anak sendiri, dan ketika saya melihat anak-anak menderita, saya merasa itu sangat sulit untuk ditonton."

"Anda merasa tidak berdaya, tetapi itulah cara terbaik yang dapat saya bantu - untuk menarik perhatian, dan mencoba mengumpulkan uang sebanyak yang saya bisa."

Baca Juga: Gigi Hadid Sumbangkan Penghasilannya dari Pekan Fesyen untuk Palestina dan Ukraina

"Semoga saja akan membantu anak-anak dengan pendidikan mereka dan mendapatkan air bersih dan dukungan psikologis," harap Murray yang juga merupakan duta UNICEF Inggris. 

Dalam kesempatan itu, petenis berusia 34 tahun itu juga menanggapi dilarangnya para atlet dari Rusia dan Belarusia untuk bersaing di kejuaraan internasional seperti Piala Davis dan Piala Billie Jean King.

Para atlet dari kedua negara tersebut memang masih diizinkan untuk bertanding. Namun, mereka tidak boleh bermain di bawah bendera negara mereka. 

"Saya sebenarnya telah melakukan beberapa diskusi tentang itu dengan berbagai orang dalam beberapa hari terakhir, dan saya akan mengatakan, perasaan umum sekarang adalah bahwa atlet individu tidak melakukan kesalahan," lanjutnya.

"Tapi melarang mereka dari kompetisi tim, bagi saya, itu masuk akal."

"Saya tidak tahu bagaimana perasaan saya tentang tenis yang memutuskan untuk menghentikan individu bersaing."

"Saya tidak tahu apakah tur akan dituntut jika itu masalahnya, atau turnamen akan dituntut oleh para pemain itu, jadi saya pikir itu lebih merupakan keputusan yang harus dibuat oleh pemerintah," tuturnya. 

Baca Juga: Terjun Langsung ke Yaman, Angelina Jolie Bantu Pengungsi Terdampak Konflik Perang

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC Sports


TERBARU