Pemilik Klub Steaua Bucharest Larang Pemain yang Setelah Divaksinasi untuk Bermain
Kompas sport | 24 Februari 2022, 03:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilik klub asal Rumania Steaua Bucharest Gigi Becali melarang pemainnya yang divaksinasi untuk bermain.
Becali yang mengambil alih Steaua Bucharest sejak 2003 itu berkeyakinan bahwa pemain yang divaksin malah kehilangan kekuatan mereka.
Ia mencontohkan bahwa sekarang CFR Cluj dan Rapid Bucuresti sedang kesusahan karena sebagian besar pasukan mereka divaksinasi.
Tapi kenyataannya, CFR Cluj saat ini unggul delapan poin dari Steaua Bucharest di klasemen sementara Liga 1 Rumania.
“Anda akan tertawa, tapi saya mungkin benar,” kata Becali kepada jurnalis Rumania Emanuel Rosu dikutip dari The Independent, Rabu (23/2/2022).
“Mereka yang divaksinasi kehilangan kekuatannya. Itu sesuatu yang ilmiah," sambungnya.
“Apakah kamu tidak melihatnya di CFR? Juga dengan Rapid, para pemain tampak pingsan. Mereka tergeletak di tanah. Semua orang yang divaksinasi kehilangan kekuatan mereka!"
Baca Juga: PSSI Minta Pemain Liga 1 Disuntik Vaksin Booster demi Antisipasi Badai Covid-19
“Saya juga melihat (pemain saya kesulitan) yang divaksinasi."
"Itu tidak mempengaruhi beberapa orang, tetapi itu mempengaruhi mereka yang lebih tua. Apakah Anda tidak melihat (penyerang CFR Ciprian) Deac? Tidak lagi menyeramkan," pungkasnya.
Di Rumania sendiri sekitar 40% dari populasi mereka telah sepenuhnya divaksinasi.
Halaman Facebook resmi Rumania yang bertugas untuk memberikan informasi vaksin membantah klaim Becali dengan mengatakan bahwa “tidak ada penelitian yang mendukung” pernyataan tersebut.
“Pesepakbola yang divaksinasi tidak kehilangan kekuatan mereka setelah divaksinasi Covid-19!" tulis pernyataan mereka di Facebook.
“Dari sudut pandang medis dan ilmiah, tidak ada penelitian yang mendukung singularitas seperti yang baru-baru ini digaungkan di akun Facebook di Rumania."
"Vaksinasi terhadap Covid-19 tidak mempengaruhi kinerja pemain sepak bola. Sebaliknya, ada cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa melalui infeksi SARS CoV-2 bisa meninggalkan gejala sisa jangka panjang (Long Covid), dan ini dapat memengaruhi kinerja atlet."
"Intinya sederhana: tetap sehat, menikmati sepak bola, melihat mereka yang mempercayai sains dan kedokteran. Harap Terima informasi dari sumber resmi yang kredibel!”
Baca Juga: Pengakuan Novak Djokovic: Pilih Kehilangan Trofi Grand Slam daripada Diwajibkan Vaksin Covid-19
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : The Independent