> >

Kisah Marc-Vivien Foe, Pahlawan Terlupakan Kamerun yang Meninggal di Atas Lapangan

Kompas sport | 12 Februari 2022, 07:14 WIB
Marc-Vivien Foe (kanan) berpose dengan Paolo Di Canio saat membela West Ham United pada 1999. Foe meninggal dunia pada 2003. (Sumber: Alastair Grant/Associated Press)

Situasi sekitar lapangan tak kalah menyedihkan. Terdapat bangunan dengan tembok yang rontok di sana-sini, jendelanya pun hilang dicuri.

Tempat yang sedianya menjadi perwujudan mimpi Marc-Vivien Foe itu bahkan pernah dijadikan markas kriminal dan pecandu narkoba.

“Saya merasa paman saya telah dilupakan. Bahkan tidak ada yang datang dan menziarahi kuburnya. Ini menyedihkan,” kata Nama Mvogo, keponakan Foe.

Nama Mvogo, keponakan Marc-Vivien Foe, menziarahi makam pamannya di kompleks sekolah sepakbola yang terbengkalai di Yaounde, Kamerun, 2 Februari 2022. (Sumber: Sunday Alamba/Associated Press)

Nama Mvogo mengaku, kegiatan mengunjungi dan membersihkan kuburan pamannya setiap pekan. Namun, pemandangan terbengkalai di kompleks itu selalu membuatnya terpukul.

Mvogo berharap momen Piala Afrika 2021 yang digelar di Kamerun dan baru saja selesai dengan menempatkan Timnas Senegal sebagai juaranya, akan membuat pemerintah memerhatikan proyek sekolah Foe atau setidaknya menghargainya. Namun, nama Marc-Vivien Foe sama sekali tak disinggung.

Satu-satunya penghiburan bagi Mvogo adalah publik sepakbola Kamerun tak sepenuhnya melupakan sosok Marc-Vivien Foe. Kendati pemerintah tak menepati janjinya, sosok Foe tetap terkenang.

Ewodo Yves Laurent, pelatih sekolah sepak bola yang kini menggunakan kompleks Foe, mengatakan bahwa ia selalu menyinggung kiprah Foe untuk menginspirasi anak-anak, walaupun anak-anak itu belum lahir ketika sang pemain meninggal.

“Saya bicara kepada mereka tentang Marc-Viven Foe, yang mana juga memotivasi saya untuk datang ke sini. Ketika saya melihat apa yang diperbuatnya, dan kehidupannya, saya bertanya ke diri sendiri mengapa tidak melanjutkan mimpinya?” kata Laurent.

Patung Marc-Vivien Foe di kompleks sekolah sepak bolanya yang terbengkalai di Yaounde, Kamerun. Foto diambil pada 2 Februari 2022. (Sumber: Sunday Alamba/Associated Press)

Kini, dua sekolah sepak bola setempat menggunakan lapangan jelek dekat kuburan Foe. Anak-anak tetap semangat berlatih kendati memakai fasilitas tak layak.

Mvogo tak tahu apakah pemerintah atau siapa pun berniat melanjutkan pembangunan sekolah sepakbola Foe. 

Meskipun peluangnya tipis, kunjungan tokoh-tokoh tertentu ke makam Marc-Vivien Foe selalu membuatnya sedikit berharap.

Ia menyebut eks rekan setim pamannya di Timnas Kamerun, Eric Djemba-Djemba berziarah belakangan ini.

“Dia (Djemba-Djemba) mengatakan bahwa dia tidak mungkin tidak mampir ke sini ketika berada di Kamerun,” kata Mvogo.

Bagi Mvogo, kendati kompleks itu kini terbengkalai, setidaknya ingatan tentang Foe tetap hidup di kepala sebagian orang.

Baca Juga: Kamerun Dituduh Curangi Regulasi Covid-19 Piala Afrika, Eto`o: Tolong Hormati Negara Saya

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU