Akta Kelahiran Kakek-Nenek Jadi Sebab Lamanya Proses Naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh
Kompas sport | 9 Februari 2022, 14:18 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Anggota Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani buka suara soal lamanya proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Jordi Amat dan Sandy Walsh merupakan dua pemain keturunan Indonesia yang sedang menjalani proses naturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Proses pindah kewarganegaraan mereka berdua terbilang lama.
Hasani menyebut proses pengumpulan dokumen kedua pemain tersebut terjadi jauh sebelum dirinya menjadi penanggung jawab soal urusan naturalisasi pemain di PSSI.
Sebelum dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada pemerintah, PSSI memang lebih dulu mengecek ulang kelengkapannya.
Baca Juga: Pekan Ini, Menpora dan PSSI Agendakan Rapat Bahas Sandy Walsh dan Jordi Amat
"Isinya standar misal paspor, identitas dia, orang tuanya, keturunan dari mana, kan kami pengen tahu keturunan dari mana," kata Hasani Abdulghani, seperti yang dilaporkan Bola Sport.
"Waktu kita minta surat, dikirim paspor dan segala macem (Jordi dan Walsh), setelah saya cek di PSSI, ternyata sudah ada dokumen itu, ternyata ini cerita lama di PSSI."
Namun, Hasani menyebutkan kendala utama lamanya proses naturalisasi Jordi dan Sandy adalah belum adanya akta kelahiran kakek dan nenek kedua pemain
Sebagai catatan, kakek Sandy Walsh merupakan orang Surabaya, sementara neneknya berasal dari Purwokerto.
Sementara Jordi Amat memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Makassar.
"Ya dah gitu gua bilang, kamu dasar keIndonesiaannya dari mana? Saya tanya sama agennya, ibunya dan kakeknya orang Indonesia," kata Hasani.
Baca Juga: PSSI Targetkan Proses Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat Rampung April
"Kamu kasih bukti dong ke saya. Kamu kasih akta kelahiran orang tuanya kek atau kakeknya, kalau kakeknya emang orang Indonesia atau paspor kakeknya."
"Waktu nyari dokumen atau paspor kakeknya yang sudah meninggal, dead lama," kata Hasani.
Saat ini, dokumen-dokumen kedua pemain sudah lengkap dan telah diserahkan PSSI ke Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk dieksekusi.
"Itu target dari federasi kan seperti itu, tapi sekarang kan bolanya bukan di kami. bolanya di pemerintah kan. kalo pemerintah bisa usahakan cepat ya Alhamdulillah," kata Hasani.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Bola Sport