Blak-blakan Soal Penundaan Balapan IATC, Rio Sarwono: Kami Bantu Doa Saja
Kompas sport | 15 November 2021, 16:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang akan berlangsung di Sirkuit Jalan Internasional Pertamina Mandalika pada Minggu (14/11/2021) resmi ditunda hingga pekan depan. Salah satu alasannya, karena kualitas marshall yang belum mumpuni.
Terkait hal itu, mantan Direktur Sirkuit Sentul Rio Sarwono menyatakan keprihatinannya soal penundaan perhelatan balapan tersebut.
Seharusnya persoalan marshall yang belum mumpuni dapat difasilitasi oleh manajemen Sirkuit Mandalika dengan memberikan sejumlah pelatihan sebelum bertugas.
Tak hanya itu, Rio juga mengungkapkan, pihak Mandalika sempat meminta bantuan kepada Sirkuit Sentul. Namun, sisa waktu yang singkat membuat pihaknya tidak mau mengambil risiko.
"Mereka minta bantuan, tapi kali untuk minggu ini, udah mepet. Kita nggak bisa bikin apa-apa. Nanti malah, gak berhasil nanti yang disalahinnya Sentul lagi. Sisa 4 hari belum kita ke sananya, belum persiapannya. Nggak mungkinlah," ujar Rio saat dihubungi KOMPAS TV, Senin (15/11/2021).
Karena itu, kata Rio, pihaknya hanya akan membantu lewat doa.
"Waktu empat hari itu tidak mampu bagi kami untuk membantu mereka. Oleh karena itu, kami membantu doa saja. Semoga minggu depan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Lebih lanjut, Rio juga menyayangkan pihak manajemen Sirkuit Mandalika yang tidak melakukan komunikasi dari jauh hari terkait pelaksanaan kegiatan balapan.
Terlebih, Sirkuit Sentul telah memiliki manajemen yang berpengalaman terutama di ajang balapan.
Sirkuit Sentul telah berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan GP Indonesia pada 1996 dan 1997 serta Superbike (WSBK) pada 1994-1997. Bahkan, kata Rio, beberapa marshall sempat belajar dan studi banding ke satu sirkuit di Malaysia.
Baca Juga: Kualitas Marshall Jadi Penyebab IATC Mandalika Ditunda, Gubernur NTB: Evaluasi untuk WSBK dan MotoGP
Begitu pula, manajemen sirkuit di Malaysia yang kemudian melakukan studi banding ke Sirkuit Sentul.
Belum Pernah Studi Banding
Rio menegaskan bahwa manajemen Sirkuit Mandalika belum pernah sekalipun melakukan kunjungan atau studi banding ke Sirkuit Sentul.
Bahkan, Rio menilai manajemen sirkuit di Lombok Tengah itu gengsi untuk belajar ke Bogor.
"Sama sekali tidak pernah. Mereka seperti gengsi untuk belajar ke Sentul," tegas Rio.
Kendati demikian, sebagai salah satu pengelenggara ajang balap internasional di tahun 90-an, Rio menyebut dirinya serta teman-teman lain sudah sering memberi masukan kepada manajemen Sirkuit Mandalika.
Bahkan, masukan-masukan itu diberikan sejak sirkuit masih dalam tahap pembangunan.
Rio menduga pihak Sirkuit Mandalika menutup diri lantaran menganggap Sentul bagian dari kroni Soeharto.
"Sudah sering (memberi masukan), saya sendiri juga sudah sering. Dari awal pembuatan sirkuit. Tapi mereka merasa pintar apa gitu kan, Sentul dianggap kroni-kroni Soeharto dan dihubungkan dengan politik. Ya udahlah," papar Rio.
Terakhir, Rio merasa kecewa dan malu lantaran ketidaksiapan Indonesia dalam IATC.
"Sangat kecewa karena ini sangat bikin malu negara. Sebab yang ditanya bukan pengurus Mandalika, tapi kita-kita. Kenapa nggak bantu, kenapa bisa terjadi begitu," pungkasnya.
Kualitas Marshall Jadi Penyebab Ditundanya Balapan IATC
Sebelumnya, IATC yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Jalan Internasional Pertamina Mandalika pada Minggu (14/11/2021) kemarin, resmi ditunda hingga pekan depan.
Penundaan tersebut dikarenakan faktor keselamatan pengendara yang belum terpenuhi, termasuk jumlah dan kualitas marshall yang belum memenuhi standar.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, penundaan tersebut menjadi evaluasi menjelang WorldSBK dan MotoGP mendatang.
"Tapi dari masukan-masukan yang datang dari para marshall kesalahan ternyata bukan semata pada mereka, tapi juga pada penyelenggara kegiatan," kata Zulkieflimansyah melalui keterangan tertulisnya, Senin.
Kata dia, persiapan yang terbatas dan komunikasi yang baik dengan penyelenggara adalah salah satu masalah utama.
Zulkieflimasyah mengatakan, para marshall tersebut adalah putra-putra daerah yang sebenarnya bersemangat untuk mensukseskan balapan di Sirkuit Mandalika.
"Kesediaan mereka untuk menjadi marshall bukan karena pertimbangan-pertimbangan finansial, tapi semata karena ingin berkontribusi dan membuat sejarah di tempat kita sendiri. Ada rasa bangga dapat mengambil bagian di event yang luar biasa ini," kata dia.
Lalu, dilansir Kompas.id, Pimpinan Perlombaan Dyan Dilato mengatakan, faktor keselamatan pengendara belum terpenuhi pada beberapa bagian, seperti: beberapa bagian lintasan yang belum bebas dari debu, pit yang belum semua siap, sampai marshall yang belum siap, baik dari sisi jumlah maupun kemampuan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Penundaan Balapan Asia Talent Cup di Mandalika
Kata Dyan, para marshall banyak yang belum siap. Mereka malah menonton pebalap, saat harusnya mengibarkan bendera kuning.
"Secara pengalaman, mereka memang belum siap. Mereka seharusnya menjalani tugas selama satu tahun sebagai marshall di kejuaraan nasional, lalu regional, baru kejuaraan dunia," jelas Dyan, yang juga melatih para marshall.
Penting diketahui, marshall adalah petugas lomba untuk memperlancar jalannya lomba. Mereka bertugas mengibarkan bendera jika ada insiden, mengangkat papan pengumuman, menolong pebalap yang terjatuh, sampai memadamkan kebakaran.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.id