Sejarah Tercipta! Perempuan Ini Jadi yang Pertama Latih Tim Sepak Bola Pria di Liga Utama Eropa
Kompas sport | 10 Oktober 2021, 22:27 WIBTORSHAVN, KOMPAS.TV - Belakangan ini, sejarah tercipta di liga utama Kepulauan Faroe. Salah satu klub, Tvoroyrar Boltfelag (TB), menunjuk pelatih perempuan pertama yang latih tim sepak bola pria di liga utama Eropa.
Perempuan itu bernama Helen Lorraine Nkwocha. Ia ditunjuk sebagai pelatih interim TB sejak September 2021.
Tadinya, Nkwocha sudah bekerja di klub itu sebagai pelatih tim muda. Saat TB tampil buruk di akhir musim lalu, mereka menunjuk Nkwocha sebagai pelatih tim senior.
Baca Juga: Mengerikan, 1.400 Ekor Lumba-lumba Dibantai dalam Sehari di Kepulauan Faroe
“Saya tidak berpikir dua kali (saat menerima tawaran TB). Reaksi orang-orang tidak sama dengan saya karena mereka bereaksi terhadap gender saya. Namun, saya terbiasa menjadi perempuan. Jadi tidak ada bedanya bagi saya,” kata Nkwocha kepada BBC.
Helen Nkwocha lahir di London, Inggris. Ia sempat menjadi polisi sebelum terjun ke dunia kepelatihan sepak bola.
“Saya telah bekerja dengan lebih banyak pemain laki-laki dibanding perempuan. Ya, di level ini memang berbeda. Namun, bekerja dengan pemain pria tidaklah baru bagi saya,” lanjutnya.
Setelah mendapatkan lisensi kepelatihan dari FA (PSSI-nya Inggris), Nkwocha bekerja sebagai pelatih di berbagai tempat di Inggris, China, serta Amerika Serikat.
Ia sedang bekerja di Chicago, AS, ketika seorang teman mengabarinya lowongan di Tvoroyrar Boltfelag. Sebelumnya, Nkwocha belum pernah pergi ke Kepulauan Faroe.
“Ini seperti negeri dongeng. Sangat indah, mungkin salah satu tempat terindah yang pernah saya lihat,” katanya.
Sejauh ini, Nkwocha telah memimpin tim utama TB dalam dua pertandingan dan semuanya kalah.
Misi Nkwocha sendiri tergolong berat. Pasalnya, hingga pekan 24 Liga Kepulauan Faroe, TB terjerembab di posisi juru kunci dengan tiga poin saja.
Baca Juga: Xavi Hernandez Buka Kans Gantikan Ronald Koeman sebagai Pelatih Barcelona
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : BBC