Krisis Keuangan, Barcelona Pangkas Gaji hingga Rp4,7 Triliun
Kompas sport | 30 September 2021, 01:45 WIBBARCELONA, KOMPAS.TV - Akibat krisis keuangan, Barcelona harus memangkas jumlah pengeluaran gajinya.
Tak tanggung-tanggung, total gaji yang harus dibayarkan Blaugrana per musim turun hingga €285 juta atau setara Rp4,7 triliun.
Dilansir dari Associated Press, tagihan gaji Barcelona yang musim lalu di angka €382 juta kini hanya menjadi €97 juta (Rp1,6 triliun).
Pengurangan tersebut menjadi bagian dari alasan klub Catalan gagal memberi Lionel Messi kontrak baru yang membuat sang pemain akhirnya memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain.
Messi tahun lalu dilaporkan memperoleh hampir €140 juta (Rp2,3 triliun) per musim. Meskipun dia mengatakan bahwa telah setuju untuk memotong setengah gajinya sehingga dia bisa tinggal bersama klub, itu ternyata masih belum cukup untuk menyelamatkan Barcelona.
Setiap klub di La Liga memiliki batas gaji berbeda yang dihitung berdasarkan serangkaian faktor yang mencakup pendapatan, biaya, dan utang. Ini sebanding dengan sekitar 70% dari pendapatan klub.
Baca Juga: Bukti Ansu Fati Bisa Lebih Baik dari Lionel Messi di Barcelona
Berbeda dengan Barcelona yang harus menurunkan tagihan gajinya, Real Madrid justru diberikan kenaikan batas gaji sebesar €270 juta di La Liga musim 2021-22.
Dengan tambahan tersebut, dikutip dari The Athletic, Real Madrid bisa mengeluarkan pembayaran gaji hingga €739 juta (Rp 12,2 triliun), atau 7 kali lipat dari Barcelona yang hanya boleh menghabiskan gaji €97 juta (Rp 1,6 triliun).
Sementara itu juara bertahan La Liga Atletico Madrid juga mengalami penurunan pengeluaran mereka dari musim lalu. Skuad asuhan Diego Simeone itu diizinkan untuk menghabiskan €171 juta (Rp2,8 triliun), turun €81 juta dari musim 2020-21.
Sedangkan Valencia, yang dimiliki oleh Peter Lim, duduk di bagian bawah tabel keuangan dengan anggaran yang dikenakan hanya €31 juta (Rp500 miliar), setelah memiliki €103 juta untuk dibelanjakan musim lalu.
Dengan adanya pembatasan jumlah gaji tiap klub ini, La Liga berharap klub-klubnya bisa lebih bertahan dalam urusan bisnis dsn tidak membelanjakan lebih dari apa yang mereka miliki.
Baca Juga: Belum Berhenti, Real Madrid Giliran Jadi Korban Kejutan Sheriff Tiraspol di Liga Champions
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/AP/The Athletic