Verawaty Wihardjo Legenda Bulu Tangkis Indonesia 80-an Butuh Bantuan Pemerintah
Kompas sport | 19 September 2021, 21:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Verawaty Wihardjo legenda bulu tangkis era 1980-an Indonesia dikabarkan tengah terbaring tak berdaya akibat kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Sempat menjalani perawatan dengan melakukan kemoterapi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, tetapi kondisinya tetap tak membaik.
Peraih dua belas medali emas SEA Games itu sempat mendapatkan bantuan pindah tempat ke Rumah Sakit Dharmais oleh pihak Kemenpora dan Kemenkes.
Vera akhirnya dipulangkan setelah kondisinya berangsur membaik. Namun kondisinya yang kembali memburuk membuatnya harus kembali ke rumah sakit.
"Vera sempat pulang ke rumah. Tapi beberapa hari lalu kondisinya kembali memburuk. Vera dilarikan kembali ke Rumah Sakit Dharmais," ujar Rosiana Tendean pebulu tangkis spesialis ganda campuran era 1980-an Indonesia, dalam pesan yang diterima KompasTV, Minggu (19/09/2021).
Baca Juga: Perbaiki Permainan Bulu Tangkis Anda dengan 7 Tips Ini
Atlet perempuan kelahiran 1957 yang diketahui hanya memegang kartu BPJS Kelas 2 itu kini menunggu ruang transit karena unit rawat inap (HCU) telah penuh.
"Mohon pemerintah membantu pengobatan agar kondisi Verawati dapat membaik," lanjut Rosiana Tendean.
Verawaty Wihardjo kini menggunakan naman Verawaty Fajrin. Nama belakangnya diambil dari sang suami Fajrin Biduin Aham.
Ia adalah atlet yang memenangkan gelar internasional di akhir 1970-an hingga 1980-an.
Baca Juga: Wow! Para Atlet Paralimpiade Tokyo 2020 Diguyur Bonus hingga Rp5,5 M
Melansir dari Parapuan.co, Verawaty meraih penghargaan di seluruh kategori bulu tangkis yakni tunggal putri, ganda putri, hingga ganda campuran.
Beberapa atlet bulu tangkis yang pernah dipasangkan dengannya adalah Ivanna Lie, Yanti Kusmiati, Imelda Wigoena, Bobby Ertanto, dan Eddy Hartono.
Pada Asian Games 2018 silam, Verawaty dipilih menjadi pembawa obor yang langsung menyerahkannya ke Presiden Joko Widodo.
Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV