> >

Paralimpiade Tokyo 2020: Mengenal Goalball, Olahraga Khusus Atlet Tuna Netra

Kompas sport | 25 Agustus 2021, 19:34 WIB
Goalball, salah satu olahraga Paralimpiade Tokyo 2020 yang diperuntukkan untuk atlet tuna netra. (Sumber: Twitter @Paralympics)

Selain itu, untuk memastikan bahwa pemain dapat mendengar semua yang terjadi dan menyerap intensitas atmosfer dengan baik, penonton harus benar-benar diam selama permainan berlangsung.

Dalam olahraga goalball, setiap pemain memiliki teknik unik dalam melempar – beberapa bahkan melepaskan bola di antara kaki mereka dengan punggung menghadap lawan.

Di Paralimpiade, salah satu lemparan terkencang yang pernah dicatatkan mencapai 60 kilometer per jam.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 Dibuka Hari Ini, Berikut 23 Nama Atlet Indonesia yang Bertanding

Goalball diciptakan pada tahun 1946 oleh Hanz Lorenzen dari Austria dan Sepp Reindle dari Jerman, dalam upaya untuk membantu rehabilitasi veteran perang yang mengalami kebutaan.

Selama tahun 1950-an dan 1960-an, permainan berkembang menjadi olahraga yang lebih kompetitif karena pemain menjadi lebih terampil dalam menyerang dan bertahan sehingga menemukan cara baru untuk menembus batas.

Goalball pertama kali dipertandingkan di Paralimpiade Toronto 1976 untuk kelompok putra. Sedangkan untuk kelompok putri, goalball pertama kali dimainkan pada New York Games tahun 1984.

Pada Paralimpiade Rio 2016 lalu, Lithuania menjadi peraih medali emas untuk kelompok putra. Sementara itu, Turki menjadi juara di kelompok goalball putri.

Dalam sepanjang sejarah Paralimpiade, Amerika Serikat menjadi negara tersukses dalam olahraga goalball dengan total medali 3 emas, 5 perak dan 4 perunggu.

Baca Juga: Menpora Tidak Bebankan Target Medali, Wakil Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 Diminta Main Lepas

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Independent/ABC/Goalball.sport/Paralympics


TERBARU