Hegemoni Pelatih Jerman di Liga Champions: Tiga Kali Raih Juara Berturut-turut!
Kompas sport | 30 Mei 2021, 06:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih berkebangsaan Jerman, Thomas Tuchel berhasil membawa tim yang diasuhnya, Chelsea meraih gelar di Liga Champions musim ini.
Chelsea berhasil menjadi jawara setelah mengalahkan Manchester City di partai puncak lewat gol semata wayang yang diciptakan oleh Kai Havertz di menit ke-42.
Gelar Liga Champions tahun ini menjadi raihan kedua Chelsea sepanjang sejarah berdirinya klub setelah sebelumnya meraih gelar pertama di kompetisi kasta tertinggi antar klub Eropa pada tahun 2012.
Kesuksesan Tuchel membawa Chelsea menjadi raja di Eropa musim ini juga semakin memperpanjang dominasi pelatih asal Jerman di Liga Champions.
Di dua edisi Liga Champions sebelumnya, dua pelatih asal Jerman, Juergen Klopp dan Hans-Dieter Flick lebih dulu berjaya membawa tim yang diasuhnya jadi kampiun Eropa.
Baca Juga: Hasil Man City Vs Chelsea: Gol Tunggal Havertz Bawa The Blues Rengkuh Gelar Liga Champions
Di musim 2018/19, Klopp bersama Liverpool berhasil kembali menapaki partai puncak Liga Champions setelah musim sebelumnya gagal jadi juara usai dikalahkan raksasa Spanyol, Real Madrid.
Di laga final tahun itu, Liverpool harus menghadapi wakil dari sesama Inggris, Tottenham Hotspur yang berhasil membuat kejutan dengan berlaga di partai pamungkas.
Tak ingin kembali gagal, Liverpool pun akhirnya sukses menjadi juara setelah gol-gol dari Mo Salah dan Divock Origi membawa The Reds mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0.
Stadion Wanda Metropolitano yang berada di kota Madrid, Spanyol pun menjadi saksi raihan gelar keenam Liverpool di Liga Champions.
Gelar itu menjadi pelepas dahaga Klopp akan raihan trofi Liga Champions usai dirinya juga sempat jadi pesakitan di final tahun 2013 saat Borussia Dortmund kalah dari Bayern Munchen.
Baca Juga: Jelang Final Liga Champions, Thomas Tuchel Tahu 3 Cara Kalahkan Man City
Setahun setelahnya, dominasi pelatih Jerman di kancah Eropa terus berlanjut.
Tahun lalu, Thomas Tuchel bersama PSG dan Hans-Dieter Flick dengan Bayern Munchen-nya sukses mentas pada partai final Liga Champions yang digelar di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal.
Tuchel pun harus mengakui keunggulan kompatriotnya itu, setelah PSG kalah dengan skor tipis 1-0 berkat gol yang dicetak oleh Kingsley Coman.
Bahkan, Flick juga melengkapi prestasinya di tahun 2020 itu dengan membawa The Bavarian meraih sextuple atau 6 gelar juara sekaligus dalam satu putaran musim.
Berkat kesuksesannya itu, kini Hansi Flick resmi ditunjuk menjadi pelatih timnas Jerman selanjutnya menggantikan Joachim Loew usai gelaran Euro 2020 bulan depan.
Baca Juga: Jaga-jaga Final Liga Champions 2020/21 Berakhir Imbang, Tuchel Telah Siapkan Eksekutor Penalti
Di musim ini, sebenarnya Tuchel sempat mendapat masalah setelah ia dipecat PSG karena hasil buruk di awal musim.
Tak butuh waktu lama, Tuchel kemudian kembali memimpin sebuah tim usai dirinya ditunjuk menggantikan posisi Frank Lampard di Chelsea pada pertengahan musim.
Tuchel lalu membuktikan bahwa dirinya bukan pelatih sembarangan dengan meloloskan Chelsea ke Liga Champions musim depan setelah mengamankan posisi di empat besar Liga Premier Inggris.
Meski kemudian sempat gagal di Piala FA, Tuchel justru malah mampu membawa Chelsea meraih gelar yang lebih bergengsi yakni Liga Champions musim 2020/21.
Baca Juga: Chelsea Gagal di Piala FA, Eks Arsenal Menilai Thomas Tuchel Salah Terapkan Taktik
Tim yang dikalahkannya pun bukan tim sembarangan, melainkan Manchester City dengan Pep Guardiola sebagai arsitek yang berhasil membawa Cityzen tampil sangat dominan di Inggris.
Tak ayal, prestasi yang diraih para pelatih asal Jerman itu seakan jadi bukti bahwa betapa hebatnya pelatih-pelatih dari Deutschland.
Di musim depan, akankah pelatih asal Jerman kembali berjaya dan meneruskan hegemoni mereka?
Atau malah, pelatih dari negara lain mampu menghentikan dominasi Jerman di Liga Champions?
Yang jelas di musim ini, kita ucapkan Selamat untuk Chelsea FC, Selamat untuk Thomas Tuchel dan Selamat untuk Jerman!
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV