Presiden UEFA Desak Pemilik Klub Inggris yang Ikut Liga Super Batalkan Keikutsertaan
Kompas sport | 20 April 2021, 20:42 WIB“Nasser, terima kasih dari lubuk hati saya. Anda menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang hebat," kata Ceferin kepada petinggi Qatar setelah sebelumnya juga menyebut kepala eksekutif Bayern Karl-Heinz Rummenigge.
Presiden UEFA juga berbicara tentang email yang dia terima dari penggemar Tottenham, salah satu dari enam klub pemberontak dari Liga Premier Inggris.
"Jika Anda membaca email, Anda akan hampir menangis," kata Ceferin tentang penggemar yang dia identifikasi hanya sebagai Trevor, yang telah dia berikan dua tiket ke final Liga Champions 2019, ketika Tottenham kalah dari Liverpool.
Baca Juga: Ikut Liga Super Eropa, FIFA Siap Larang Pemain Bermain di Piala Dunia
Ceferin mengatakan para penggemar dan pemerintah telah mendukung UEFA dalam menolak 20 tim Liga Super yang rencananya akan bergulir, dimana liga itu mengancam langsung Liga Champions dan merusak struktur piramida sepak bola Eropa yang bersejarah.
“Kami tidak bisa kalah dalam pertandingan ini,” kata Ceferin, seorang pengacara Slovenia.
Klub belum mengatakan kapan liga yang memisahkan diri mereka, yang ditanggung oleh bank Amerika JP Morgan Chase, akan dimulai.
Pada hari Senin, Ceferin mengatakan dia ingin klub Liga Super dan pemain mereka dilarang dari semua kompetisi UEFA "secepat mungkin."
Tidak jelas apakah undang-undang resmi UEFA dan aturan Liga Champions akan mengizinkan hal itu sebelum Real Madrid, Chelsea, dan Manchester City bermain di semifinal minggu depan.
Manchester United dan Arsenal juga bermain minggu depan di semifinal Liga Europa.
Sebelumnya juga di hari Selasa, (20/04/2021) dalam pidatonya yang tampaknya menyalahkan pemilik klub dan membebaskan pemain dari kesalahan, presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan dia hanya bisa "sangat tidak setuju" dari Liga Super.
“Jika ada yang memilih jalan mereka sendiri, maka mereka harus hidup dengan konsekuensi pilihan mereka,” kata Infantino. "Mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka."
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV