Ini Berbagai Momen 'Drop The Mic' Komentator Sepakbola Dunia yang Jarang Diketahui
Kompas sport | 15 April 2021, 07:30 WIBKarena ucapan legendaris itu, hingga kini, di usia 61 tahun, Fernandez masih dikenal sebagai Mon Petit Bonhomme atau My Little Man.
“Ternyata Tayangan Ulang, Saya Minta Maaf!”
Paul Grant, komentator sepakbola di Gibraltar, terlalu bersemangat ketika negaranya menghadapi Estonia pada Mei 2014. Saking bersemangatnya, dia sampai lupa kalau...
“Aksi menawan dari Walker, Gibraltar memiliki ruang tembak---ohhhhh melewati mistar gawang. Sedikit lagi skor akan jadi 1-0 untuk Gibraltar. Upaya luar biasa dari Kyle Casciaro! (Tiga menit kemudian) Peluang untuk Gibraltar, kembali aksi Kyle Casciaro... oh, ternyata tayangan ulang. Saya minta maaf!”
Kenyataan yang Lebih Indah dari Fiksi
Ketika akhirnya Slovakia menang 1-0 atas Polandia untuk kemudian lolos ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, komentator RTVS, Marcel Mer iak, menggemakan kalimat yang begitu puitik.
“Kenyataan bahkan lebih menawan dari mimpi yang indah”
“Aku akan Mencium Tanganmu!”
Komentator Turki, Ertem ener, begitu takjub dengan penampilan Rü tü Reçber penjaga gawang Besiktas kala mengalahkan Manchester United 1-0 di Liga Champions 2009. Sampai-sampai ia mengatakan:
"Bagus sekali, Rü tü! Aku akan mencium tanganmu, Rü tü! Aku akan menciummu di mana-mana. Aku akan menciummu di mana-mana. Aku akan menciummu di mana-mana."
“DepresSION”
Ini mungkin sedikit kurang ajar, tapi tetap menarik. Usai Galatasaray mengalahkan FC Sion secara telak 4-1 di kandang mereka di babak kedua kualifikasi Liga Champions 1997/98, komentator Turki, Ümit Aktan, langsung berseloroh:
“FC Sion akan dinamai 'depresSION' setelah malam ini.”
“Hai, Thatcher, Saya Punya Pesan untukmu”
Barangkali ini jadi salah satu komentar terpongah yang pernah diucapkan oleh seorang komentator. Gawatnya, yang mengucapkan ini “hanyalah” seorang komentator radio lokal di Norwegia bernama Bjørge Lilleilen, tak lama usai negaranya mengalahkan Inggris 2-1 saat kualifikasi Piala Dunia, 9 September 1981.
“Kami yang terbaik di dunia! Kami yang terbaik di dunia! Kami telah mengalahkan Inggris 2-1 di sepakbola! Ini sungguh sulit dipercaya! Kami telah mengalahkan Inggris! Inggris – tempat lahirnya para raksasa. Lord Nelson, Lord Beaverbrook, Sir Winston Churchill, Sir Anthony Eden, Clement Attlee, Henry Cooper, Lady Diana – kami mengalahkan mereka semua.
Maggie Thatcher, kamu bisa dengar saya? Saya punya pesan untukmu: Kami telah menendang Inggris keluar dari Piala Dunia. Maggie Thatcher, seperti yang mereka katakan dalam bahasamu, di sebuah pertandingan tinju di dalam bar sekitar Madison Square Garden di New York: anak buahmu kalah dengan menyakitkan!”
Penulis : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV