Kasus All England Jadi Referensi KOI untuk Tegas ke Panitia Olimpiade Tokyo
Kompas sport | 19 Maret 2021, 05:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Peristiwa yang menimpa tim bulutangkis Indonesia di turnamen All England 2021 menjadi pelajaran bagai cabang olahraga yang tengah bersiap mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menjelaskan pihaknya akan secara intens berkomunikasi terhadap pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo terkait prosedur protokol kesehatan yang ditetapkan.
Hal ini agar peristiwa serupa yang menimpa tim bulutangkis Indonesia di All England tidak terjadi dengan cabang olahraga lainnya.
Baca Juga: Ketua Timnas All England Beberkan Kronologi Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari Turnamen
"Kami akan berkoordinasi memastikan protokol kesehatan yang dijalankan untuk kualifikasi Olimpiade tidak merugikan tim Indonesia," ujar Okto saat jumpa pers secara virtual, Kamis (18/3/2021).
Okto menilai kasus dipaksa mundurnya seluruh atlet Indonesia dapat menjadi menggangu konsentrasi atlet jelang Olimpiade Tokyo. Pihaknya juga bakal melakukan sikap tegas agar atlet bulutangkis Indonesia mendapat keadialan.
Menurut Okto, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) gagal mempersiapkan rencana alternatif dalam penanganan darurat kepada peserta turnamen yang berujung merugikan tim peserta.
Tak hanya itu, penyelenggara seharusnya bisa menerapkan dan menyesuaikan pedoman dan aturan dari Pemerintah Inggris tersebut dalam mempersiapkan turnamen. Sehingga kejadian yang dialami tim bulutangkis Indonesia tidak terjadi.
Baca Juga: Terkait All England, Tagar 'BWF Must Be Responsible' Sempat Trending di Twitter
"Setiap negara tentu punya regulasi. Kami mengimbau keras setiap penyelenggara bisa beradaptasi dengan hal ini. Situasi saat ini, yang mengganggu konsentrasi atlet, akan jadi referensi yang kami bawa sampai Olimpiade Tokyo," ujar Okto.
Sebelumnya tim bulutangkis Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England. Hal ini dikarenakan ditemukan kasus positif penumpang pesawat yang sama dengan kontingen Indonesia saat penerbangan dari Istambul Turki menuju Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021).
Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang terkonfirmasi Positif maka seluruh penumpang harus menjalani isolasi selama 10 hari.
Baca Juga: PBSI: Yang Kami Rasakan Seolah-olah Seperti Pasien Suspect Covid-19
Informasi dari pemerintah Inggris untuk menjalani karantina itu didapat 20 dari 24 tim bulutangkis Indonesia.
Pengumuman dari Pemerintah Inggris tersebut baru disebar setelah tiga wakil Indonesia memastikan langkah ke babak kedua All England 2021.
Hal tersebut membuat tim bulutangkis Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham akhir pekan lalu.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV