Profil Diego Maradona, Terkenal Lewat Gol Tangan Tuhan Hingga Jadi "Dewa" di Napoli
Kompas sport | 26 November 2020, 09:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Legenda timnas Argentina, Diego Maradona, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Kabar meninggalnya Diego Maradona disampaikan oleh media ternama Argentina, TyC Sports.
"Berita yang tidak pernah kami ingin sampaikan. Beristirahat dengan tenang, Diego," tulis akun Twitter resmi TyC Sports.
Baca Juga: Maradona Akan Diabadikan Menjadi Nama Stadion di Napoli
Maradona lahir di Lanus pada 30 Oktober 1960. Dia menjalani debut profesional bersama Argentinos Juniors pada 20 Oktober 1976, hanya 10 hari sebelum genap berusia 16 tahun.
Ia dikenal dengan visi, passing, kontrol, dan dribling yang dikombinasikan dengan perawakan kecil (1,65 m) yang memungkinkannya bermanuver lebih baik daripada kebanyakan pemain lainnya.
Maradona sering menggiring bola melewati beberapa pemain lawan secara beruntun. Kehadiran dan kepemimpinannya di lapangan memiliki pengaruh besar pada kinerja umum timnya, meski kerap mendapat perlawanan sengit oleh lawan.
Maradona dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Capaian terbesarnya adalah membawa Argentina jadi juara Piala Dunia 1986.
Baca Juga: Maradona Meninggal, Presiden Argentina Tetapkan Masa Berkabung Nasional Selama Tiga Hari
Sempat gagal di Barcelona, Maradona juga besar bersama Boca Juniors dan Napoli. Dia menjadi legenda di kedua klub tersebut.
Keberhasilan Maradona mengangkat pamor Napoli di Italia dan Eropa membuatnya dipuja publik San Paolo. Nama Diego Maradona pun layaknya dewa bagi klub berjulukan I Partenopei tersebut.
Di level internasional, piala Dunia 1986 jadi panggung utama Maradona untuk unjuk gigi. Penampilannya membawa Argentina merebut gelar kedua sepanjang sejarah.
Prestasi itu dicapai melalui penampilan fenomenal melawan Inggris di perempat final. Maradona mencetak salah satu gol terbaik di Piala Dunia dengan melewati banyak pemain lawan.
Baca Juga: Kalimat Terakhir Maradona: Saya Tidak Enak Badan
Namun, laga itu juga dikenang karena kelicikan Maradona. Pada era sebelum ada video assistant referee, dia menjebol gawang Peter Shilton menggunakan tangan tanpa terdeteksi wasit. Torehannya membantu Argentina menang 2-1.
Maradona total mengantongi 91 caps di Timnas Argentina senior dengan koleksi 34 gol selama 17 tahun (1977-1994). Beberapa gol di antaranya menjadi ikon. Salah satunya gol 'Tangan Tuhan' yang dia cetak ke gawang Inggris.
Usai memutuskan pensiun pada 1997, Maradona menjajal peruntungannya sebagai pelatih. Baik pelatih klub atau pelatih Timnas. Peruntungannya sebagai pelatih tidak bisa mengulangi suksesnya saat masih menjadi pemain.
Selamat jalan legenda, Diego Maradona.
Penulis : Dian-Septina
Sumber : Kompas TV