Setelah Gilang Kain Jarik Muncul Bambang Swinger, Korbannya Puluhan Wanita
Peristiwa | 4 Agustus 2020, 18:58 WIBLaeliya pun mendapat penjelasan dari Bambang bahwa telah menemukan pasangan suami istri yang sudah terbiasa praktik tukar seks.
Baca Juga: Dosen Hukum Di Mataram Lakukan Pelecehan Seksual Pada Mahasiswi Bimbingan Skripsi
Bambang akan mengikuti aturan main si pasangan itu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya soal gaya hidup swinger. Bahkan, menurut pengakuan Bambang pernah membawa istri agar risetnya berjalan lancar.
Namun penjelasaan Bambang yang membawa istri untuk riset tukar pasangan membuat Laeliya janggal dan langsung memblokir FB serta no telepon Bambang.
"Dia cerita katanya ternyata istrinya malah menikmati adegan empat orang itu di kamar hotel, dua pasang suami istri (termasuk dia dan istrinya). Dia menceritakan dengan nada senang. Saya langsung stop teleponnya dan menegaskan bahwa saya tidak tertarik mendengar cerita semacam itu. Itu sudah di luar etika riset. Itu cerita personal mereka yang saya tidak ingin tahu," tulis Laeliya.
"Saya jadi curiga kalau dia cuma sedang mencari pendengar cerita pengalaman praktik swingernya. Dan, dia menikmati bercerita itu. Riset kok gitu. Saya justru risih. Mungkin tindakannya itu juga semacam fetish? Senang menceritakan kehidupan seksualnya pada orang lain. Atau entah apa namanya," imbuhnya.
Muncul minta maaf
Setelah beritanya heboh dan menjadi viral, Bambang Swinger pun memberikan klarifikasi lewat sebuah video dan minta maaf.
Ia mengaku telah melakukan pelecehan seksual kepada beberapa wanita.
Bambang Swinger pun meminta maaf kepada para korban yang trauma akan sikapnya.
Hal tersebut terlihat dari lansiran dari akun FB Illian Deta Arta Sari dan Instagram @.memoefriantto.
Ia mengkau perbuatannya untuk lebih berfantasi secara virtual semata. Hal itu karena kata Swinger sering menghantui saya di setiap waktu dan tempat.
Selain berfantasi soal Swinger, Bambang mengaku pernah melakukan pelecehan secara fisik terhadap korbannya.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV