440 Karyawan di 68 Perkantoran Jakarta Terjangkit Corona, Kantor Pemerintahan WFH Lagi
Update corona | 28 Juli 2020, 16:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebaran virus corona (Covid-19) tampaknya belum menurun. Sebaliknya, kasus-kasus baru malah kembali bermunculan.
Hingga saat ini, Selasa (28/7/2020), sebanyak 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di Jakarta terjangkit Covid-19.
Baca Juga: 440 Karyawan di 68 Perkantoran DKI Jakarta Terjangkit Covid-19, Berikut Ini Rinciannya
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
"Benar, (data) itu menjadi kewaspadaan kita bersama," ujar Dwi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Oleh karena itulah, Dwi mengimbau manajemen perkantoran di Jakarta memperketat penerapan protokol kesehatan. Di antaranya, menjaga jarak antara karyawan, menggunakan masker, dan membatasi jumlah karyawan yang masuk agar tak melebihi 50 persen dari kapasitas gedung.
"Saat makan siang, jangan berkerumun atau ngobrol berhadap-hadapan dalam jarak dekat. Karyawan harus sering cuci tangan, kalau tidak enak badan lebih baik tidak masuk kerja," jelas Dwi.
Baca Juga: WHO: Corona Telah Mengubah Dunia, Darurat Kesehatan Terparah di Dunia
Kantor Pemerintahan Diimbau WFH
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo telah menyarankan sejumlah langkah untuk mengatasi tingginya angka penularan Covid-19 di kantor pemerintahan.
Salah satunya dengan melakukan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) untuk sementara waktu.
"Jika ditemukan ada pegawai yang positif maka kantor harus WFH sementara," kata Tjahjo, Selasa (28/7/2020).
Selain itu, dia juga menyarankan agar memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dijadikan bagian dari disiplin pegawai.
Tjahjo menilai para ASN harus menjadi contoh untuk masyarakat.
Baca Juga: Penularan Covid-19 Tingi di Kantor Pemerintahan, Menpan Sarankan WFH
Pengawasan Kurang
Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan, penyebab tingginya penularan Covid-19 di kantor pemerintahan karena pengawasan penerapan protokol kesehatan masih kurang.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV