> >

Fakta Yodi Prabowo Jalani Tes HIV Tak Pernah Ketahui Hasilnya, Ternyata Negatif

Kriminal | 26 Juli 2020, 11:13 WIB
Polisi merilis hasil penyelidikan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo. Polisi menyimpulkan bahwa Yodi Prabowo tewas karena bunuh diri. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Yodi Prabowo sempat melakukan pemeriksaan HIV sebelum ditemukan tewas. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Menurut dia, fakta tersebut terungkap ketika polisi melakukan penelusuran aliran dana Yodi Prabowo untuk pembayaran konsultasi ke dokter Kulit dan Kelamin di RSCM Kencana.

"Dia melakukan pemeriksaan konsultasi ke dokter, dokter apa? Ahli penyakit kelamin dan kulit, dia lakukan pengecekan dan konsultasi," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

"Dia disarankan untuk lakukan pengecekan, ada beberapa pengecekan atas kehendaknya sendiri, positif enggaknya HIV tapi hasil itu belum sempat diambil (oleh Yodi)," sambungnya.

Baca Juga: Ayah Tak Percaya Yodi Prabowo Bunuh Diri: Penyelidikan Polisi Banyak Kejanggalan

Tubagus belum mengetahui alasan utama Yodi melalui pemeriksaan tersebut. Namun yang dapat dipastikan, Yodi Prabowo positif amphetamine.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksa amphetamine berarti dia pakai," kata dia.

Yodi Prabowo Negatif HIV

Hingga saat ini, Tubagus Ade belum bisa menjelaskan lebih rinci hubungan pemeriksaan HIV dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan Yodi Prabowo.

Namun, hasil dari pemeriksaan Laboratorium di RSCM Kencana, Yodi dipastikan negatif HIV.

Sayangnya, hasil laboratorium itu tak pernah diketahui Yodi. Menurut polisi, Yodi terlebih dulu mengakhiri hidupnya tanpa tahu dirinya negatif HIV.

Untuk diketahui, jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.

Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.

Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sebab Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo Berada di Pinggir Jalan Tol JORR

Ditreskrimum Polda Metro Jaya, berhasil menguak misteri kematian Yodi Prabowo, editor video Metro Tv, Sabtu (25/7/2020). Polisi menyimpulkan bahwa kematian korban diduga akibat bunuh diri. (Sumber: WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Polisi Sebut Yodi Prabowo Bunuh Diri

Dalam penyelidikan ini, polisi menyimpulkan kematian Yodi Prabowo akibat bunuh diri.

"Dari beberapa faktor penjelasan dari TKP, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain dan bukti petunjuk lain, penyidik sementara ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat pada Sabtu (25/7).

Tubagus mengatakan, kesimpulan itu didapat penyidik dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan ahli, bukti-bukti yang ada serta fakta-fakta yang diperoleh di lapangan juga petunjuk-petunjuk yang ada. Salah satu fakta yang ditemukan polisi adalah tidak ada ceceran darah di tempat lain.

"Fakta kedua tidak ditemukan ada ceceran darah di tempat lain," kata Tubagus.

Sampel darah yang ada di TKP adalah darah korban. Berikutnya, polisi menemukan adanya rambut di sekitar penemuan jenazah korban, dan setelah dicek ternyata milik korban.

"Satu bilah pisau ditemukan saat di TKP, nanti ada kaitannya dengan penjelasan berikut. Di TKP ditemukan rambut, rambut ini sudah dicek dan ini milik korban," jelas Tubagus.

Baca Juga: [FULL] Anaknya Diduga Bunuh Diri, Ini Tanggapan Orang Tua Yodi, Editor Metro TV

Sang Ayah Tak Percaya Bunuh Diri

Sementara itu, ayah Yodi Prabowo, Suwandi akhirnya buka suara terkait hasil penyelidikan pihak kepolisian bahwa anaknya disebut tewas karena bunuh diri.

Suwandi lantas mengaku tak percaya Yodi Prabowo bunuh diri.

Ia kemudian membeberkan sejumlah kejanggalan yang dirasakannya atas penetapan kematian anaknya.

"Saya terus terang sebagai orang tua kecewa dengan kesimpulan itu karena nggak mungkin anak saya bunuh diri," jelas Suwandi dilansir dari WartaKota (grup TribunJakarta).

Ada sejumlah fakta yang diyakini Suwandi, anak sulungnya tidak mengakhiri hidupnya karena bunuh diri.

Pertama, tak ada satupun bercak darah yang menempel pada pakaian yang dikenakan korban pada saat ditemukan di sisi Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Kalau dia bunuh diri di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ada tusukan empat kali, tiga kali tidak dalam yang satu dalam," tambahnya.

Suwandi menjelaskan terdapat banyak kejanggalan dalam kesimpulan atas hasil penyelidikan pihak kepolisian.

Pasalnya, ia menilai tak ada satupun bercak darah pada tubuh maupun pakaian yang dikenakan pada anaknya saat ditemukan tewas.

Ia menyebut bahwa jika Yodi bunuh diri, maka akan menyisakan banyak bercak darah yang tertinggal di lokasi maupun pakaian almarhum.

"Paling enggak kalau dia menusuk pasti akan ada pendarahan, darah akan lari ke celana dan sekujur tubuh dan bajunya," ungkap Suwandi.

Lebih lanjut, Suwandi menyoroti adanya kondisi tusukan di leher Yodi Prabowo.

"Sudah gitu ada kondisi tusukan di sini (leher-red) terus kondisi anak saya ditemukan masih pakai masker, helm. Paling tidak darah ke masker, ke helm walaupun dia sudah tiga hari pasti ada bekasnya," tegasnya.

Baca Juga: Misteri Kematian Editor Metro TV Terungkap, Keluarga Kecewa Yodi Disebut Depresi

Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi. (Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA/Warta Kota/Istimewa)

Penuh Harapan

Selain itu, Suwandi tidak percaya anaknya mengalami depresi seperti yang disampaikan.

Hal tersebut dikarenakan sehari-hari anaknya masih bekerja, bahkan mengantar ibunya mencari tukang urut untuk adiknya.

"Tadi dikatakan bahwa anak saya depresi, dari hasil labfor, dari hasil RSCM, kemudian anak saya, seperti yang Mbak ketahui itu, tapi di hari-harinya itu dia tidak menampakkan depresi, bahkan dia berangkat bekerja, masih mau mengantar ibunya untuk cari tukang urut yang bagus, karena adiknya itu tidak bisa berjalan," papar Suwandi.

Ayah Yodi Prabowo itu meyakini anaknya hidup dengan penuh harapan.

"Kalau orang depresi, ini menurut saya awam ya, kalau dia depresi, paling nggak dia tidak bisa kerja, tidak punya harapan. Dia punya harapan."

"Hari-hari ini punya harapan, ada satu sebelum kejadian ini mungkin kurang-lebih satu bulan dia mencari uang tambahan karena berkeinginan untuk menikah," tegas Suwandi.

Baca Juga: Ini Faktor yang Buat Editor Metro TV Yodi Prabowo Depresi Hingga Bunuh Diri

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU