Sikap PP Muhammadiyah Terkait Pemukulan Relawannya Saat Pemakaman Jenazah Covid-19
Peristiwa | 22 Juli 2020, 16:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Petugas pemakaman jenazah Covid-19 yang viral di media sosial terlihat sedang dipukul keluarga pasien suspect corona hingga pingsan itu rupanya para relawan.
Baca Juga: Viral! Petugas Pemakaman Dipukul Keluarga Jenazah Suspect Corona Sampai Pingsan
Diketahui sebagai relawan ini berdasarkan informasi dari Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangkaraya, Aprie Husin Rahu, yang juga tergabung dalam gugus tugas Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalimantan Tengah.
Menurut Aprie, telah terjadi penganiayaan terhadap relawan Muhammadiyah yang sedang bertugas melaksanakan prosesi pemakaman salah satu jenazah pasien PDP atau Probable Case Covid-19 di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, (21/7/2020).
Jenazah PDP Covid-19 yang dimakamkan tersebut, sebelumnya menjalani perawatan di RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya dan sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga untuk dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
"Setelah proses pemakaman berjalan, tiba-tiba ada anggota keluarga yang melakukan penganiayaan terhadap para relawan yang bertugas," ujar Ketua Gugus Tugas MCCC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.tv Rabu (22/7/2020).
Agus menjelaskan, akibat penganiayaan tersebut, sebanyak 8 orang relawan menjadi korban dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, menyikapi peristiwa tersebut, pihak MCCC PP Muhammadiyah menyatakan sikap sebagai berikut:
- Mengecam tindakan penganiayaan relawan kami oleh oknum-oknum anggota keluarga korban dalam proses pemakaman tersebut. Tindakan tersebut tidak beradab dan tidak berkemanusiaan dan tidak bisa dibenarkan secara hukum dan kemanusiaan mengingat para relawan yang bertugas dalam posisi membantu keluarga korban melaksanakan pemakaman sesuai prosedur penanganan jenazah Covid-19 yang dari awal sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga korban sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
- Meminta permasalahan tersebut diserahkan kepada kepolisian setempat agar oknum-oknum yang terlibat diproses secara hukum yang berlaku sehingga dikemudian hari tidak terjadi kembali peristiwa serupa dan meminta kepolisian untuk menindak tegas para pelaku serta memberi perlindungan hukum terhadap para relawan yang menjadi korban penganiayaan.
- Meminta segenap unsur Persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Tengah untuk mengawal proses hukum yang berjalan agar diperoleh keputusan hukum yang adil terhadap para pelaku dengan tetap menahan diri dan senantiasa menghormati proses hukum yang berlaku.
- Kepada semua relawan MCCC di seluruh Indonesia untuk tetap bersemangat dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dengan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi dengan semua pihak terkait dalam penanganan Covid-19.
- Kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan diseluruh Indonesia kami minta untuk memberi dukungan serta perlindungan keamanan kepada semua rumah sakit Muhammadiyah di Indonesia yang saat ini sedang menangani para pasien Covid-19 sehingga tidak terjadi peristiwa serupa di kemudian hari.
- Meminta pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah untuk terus memperkuat edukasi tentang Covid-19 dengan seluruh prosedur penanganannya sampai tingkatan keluarga sehingga warga masyarakat mempunyai kesadaran tinggi untuk bekerja sama dengan baik.
- Para tokoh agama, masyarakat dan adat dimohon turut serta memberikan pemahaman kepada warga masyarakat agar mematuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam penanganan Covid-19.
- Kepada warga masyarakat, mari dukung penanganan wabah Covid-19 di tanah air dengan bekerja sama dan bergotong royong dengan pihak-pihak terkait sehingga cepat berlalu dan kehidupan dapat berjalan dengan baik seperti semula.
Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah: Hadapi Pandemi Covid-19 dengan Keseimbangan Takdir dan Ikhtiar
Agus menambahkan, pihaknya berharap besar agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali di waktu dan tempat yang berbeda.
"Hal ini senantiasa mengingatkan kita semua bahwa wabah ini (Covid-19) belum berakhir. Oleh karena itu mari tetap waspada, patuhi protokol kesehatan yang berlaku dan dukung pihak-pihak yang sedang berjuang menangani Covid-19 di tanah air. Semoga wabah ini segera berlalu dengan kerja sama dan gotong royong kita semua," kata Agus, menegaskan.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV