> >

Survei: 77 Persen Warga Jakarta Percaya Diri Tak Akan Tertular Virus Corona, Kok Bisa?

Peristiwa | 5 Juli 2020, 17:09 WIB
Ilustrasi: sejumlah warga berbelanja kebutuhan lebaran di Pasar Klender, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2020). Sebanyak 77 persen warga Jakarta percaya diri tak akan tertular virus corona. (Covid-19). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mayoritas warga DKI Jakarta percaya diri tak akan tertular virus corona (Covid-19). Pernyataan tersebut diungkapkan Pakar sosiolog bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir.

Menurut dia, hasil survei yang dilakukan NTU bersama organisasi Lawan Covid-19 menunjukan bahwa 77 persen responden merasa risiko terjangkit Covid-19 sangat kecil.

"Mereka menganggap risiko terjangkit Covid-19 itu sangat kecil. Pada level individu itu sekitar 77 persen mereka menganggap tidak akan terkena covid-19, sangat kecil kemungkinan untuk terkena," ujar Sulfikar dalam webinar, Minggu (5/7/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 32 Titik CFD Jakarta, Petugas Ingatkan Warga Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Begitu juga pada level tertular dengan orang terdekat mereka seperti keluarga. Menurut Sulfikar, responden menganggap kemungkinan kecil tertular dari keluarga atau orang terdekat.

"Pada level orang sekitar (terdekat), itu sama angkanya sekitar 76 persen menanggap kemungkinan sangat kecil," tutur Sulfikar.

Angka yang hampir sama juga terlihat dari jawaban responden ketika ditanya seberapa besar kemungkinan orang di lingkungan seperti tetangga dan tempat tinggal menularkan Covid-19.

"Itu relatif tinggi 70 persen kemungkinan tertular sangat kecil," kata dia.

Baca Juga: Ini Faktor Banyak Pasar di DKI Jakarta Terpapar Covid-19

Pengaruh Perilaku Warga Jakarta

Sulfikar menuturkan, hasil responden ini tentunya memiliki pengaruh pada perilaku masyarakat Jakarta yang mungkin sudah menerapkan protokol kesehatan, tapi kurang waspada karena merasa kecil kemungkinan bisa tertular.

Kepercayaan diri masyarakat Jakarta yang merasa tidak akan tertular Covid-19 tersebut, lanjut Sulfikar, bisa jadi diakibatkan karena banyak dari mereka tidak mengetahui orang di sekitar lingkungan mereka yang pernah terkena Covid-19.

Sebanyak 94 persen responden menjawab tidak kenal orang yang pernah kena Covid-19.

"Jadi mayoritas orang di Jakarta, itu bisa jadi persepsi itu (kemungkinan kecil tertular) karena tidak pernah melihat orang di sekitar terkena Covid-19," kata dia.

Sebagai informasi, survei tersebut dikeluarkan oleh Social Resiliene Lab Nanyang Technolgical University Singapura bersama organisasi Lapor Covid-19 dengan periode pengumpulan data 29 Mei-20 Juni 2020 di wilayah DKI Jakarta.

Metode yang digunakan merupakan Quota Sampling dengan variable penduduk per kelurahan dan menggunakan metode analisis formula spearman rho untuk mengukur korelasi variabel dan faktor demografi DKI Jakarta.

Jumlah responden terkumpul 206.550 dan dinyatakan valid sebanyak 154.471 responden.

Baca Juga: Setelah Dibuka Pengunjung Mal di Jakarta Cuma 30 Persen

Corona Jakarta

Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta sendiri bertambah 256 orang per Minggu (5/7/2020), sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 12.295 orang.

Dari angka tersebut, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh adalah 7.663 orang, sementara pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 658 orang.

Kemudian, 584 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.390 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 27.604 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 18.234 orang.

Baca Juga: Menteri-Menteri Jokowi yang Diprediksi Tak Kena Reshuffle, Prabowo hingga Basuki Aman

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU