> >

Pakar Epidemiologi Beri Saran Pemprov DKI Tiadakan CFD hingga Vaksin Covid-19 Ditemukan

Berita kompas tv | 25 Juni 2020, 19:19 WIB
Tampak suasana Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi (21/6/2020). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memutuskan pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) disebar di lima wilayah kota di Jakarta.

Baca Juga: Warga Belum Taat Protokol Kesehatan Saat CFD

Menurut Miko, Pemprov tak perlu melaksanakan pemusatan lokasi olahraga seperti CFD itu. 

"Biarkanlah warga itu berolahraga di lokasinya masing-masing, di sekitar kediamannya masing-masing," ujar Miko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020). 

Miko mengatakan, pemusatan lokasi olahraga seperti CFD justru memunculkan risiko terjadinya klaster baru penularan Covid-19. 

Ia menyarankan kepada Pemprov DKI agar tidak melaksanakan CFD hingga vaksin dari virus SARS-Cov-19 ini ditemukan. 

"Pemprov tidak perlu lakukan CFD sampai 2021 atau vaksin Covid-19 ini ditemukan," tutur Miko. 

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan CFD di kawasan Sudirman-Thamrin. 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan CFD kembali ditiadakan untuk sementara waktu. 

Namun demikian, Syafrin belum menjelaskan mengenai pertimbangan CFD kembali ditiadakan ini. 

Keputusan tersebut diambil setelah CFD di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin kembali digelar pada Minggu lalu (21/6/2020) menimbulkan kerumunan massa. 

Kondisi tersebut dikritik banyak pihak, terutama kalangan anggota DPRD DKI. Salah satu kritik yang disampaikan adalah tidak ada urgensi CFD di tengah pandemi Covid-19. 

Sebab, dikhawatirkan terjadi penyebaran virus corona di tengah kerumunan massa. 

Baca Juga: Gugus Tugas Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan di CFD dan Bandara

Pasalnya, banyak orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala sakit. 

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat sekitar 40.000 warga yang hadir di kawasan Sudirman-Thamrin saat CFD itu. 

Berdasarkan data Dishub DKI Jakarta, warga yang datang ke CFD terdiri dari 21.200 pejalan kaki dan 18.800 pesepeda. 

Dishub DKI mengakui ada sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, di antaranya karena membawa anak kecil usia lima tahun ke bawah, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun untuk beraktivitas saat CFD tersebut.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU