> >

Berkaca dari MI 17 dan Hawk 209, Dewan Minta Prabowo dan Hadi Audit Alutsista

Berita kompas tv | 15 Juni 2020, 23:29 WIB
Pesawat TNI AU yang jatuh di Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin pagi (15/6/2020). (Sumber: ANTARA/HO)

JAKARTA, KOMPASTV - Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto diminta untuk menginspeksi ulang seluruh alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki.

Hal ini menyusul jatuhnya pesawat tempur Hawk 209 milik TNI AU di di Kabupaten Kampar, Riau, Senin (15/6/2020).

Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menilai banyak Alutsista di tubuh TNI yang sudah berumur dan layak untuk masuk tahap peremajaan.

Baca Juga: TNI AU: Pesawat Jatuh Karena Kehilangan Power Saat Ingin Mendarat

Seperti Pesawat Tempur Hawk 209 buatan perusahaan Inggris ini sudah berumur 25 tahun.

Menurut Bobby, investigasi ulang ini untuk menilai kelayakan Alutsista di tubuh TNI, sebab kecelakaan Alutsista milik TNI sudah dua kali terjadi. 

Sebelumnya Helikopter MI 17 milik TNI AD jatuh di Kendal. Sama seperti Pesawat Hawk 209, Helikopter tersebut juga dalam misi latihan.

"Saya akan meminta Panglima TNI beserta jajaran agar dilakukan investigasi lengkap atas kejadian tersebut. Dan inspeksi ulang kesiapan alutsista senjata yang diawaki seperti pesawat, heli, kapal selam dan lain-lain yang sudah berumur lebih 5-10 tahun. Armada Hawk ini sudah hampir berumur 25 tahun, termasuk alutsista yang akan diremajakan," ujar Bobby, Senin (15/6/2020).

Baca Juga: 4 Prajurit TNI Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter MI 17, Jenazah Dibawa ke Semarang

Selain meminta menuyisir Alutsista, Bobby juga meminta agar korban kecelakaan mendapat santunan baik pilot pesawat maupun warga yang terdampak kecelakaan.

"Saya juga akan minta seluruh korban dalam kecelakaan ini disantuni dan dirawat atas tanggungan biaya negara. Baik itu pilotnya ataupun masyarakat yang terkena," ujar Bobby.

Senada dengan Bobby, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Nasdem Willy Aditya meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI melakukan audit terhadap seluruh alutsista TNI.

Audit ini untuk menyesuaikan dengan  situasi kekinian, termasuk pesawat yang dipakai. Pihaknya tak ingin peristiwa serupa terjadi kembali. 

Baca Juga: Pesawat Jatuh, Kursi Pelontar Sempat Nyangkut di Langit-Langit Rumah, Pilot Selamat

"Kejadian berturut-turut ini harus mendapat perhatian serius," ujar Willy.

Tak hanya itu, Kemhan juga perlu mengkaji kembali setiap Alutsista yang digunakan. Hal ini untuk membangun sistem pertahanan secara komprehensif. 

Sebab, Alutsista yang dimiliki harus bisa menyesuaikan perkembangan terkini terhadap ancaman pertahanan NKRI.

Menurutnya, jika dalam hasil audit dan investigasi diperlukan peremajaan dan penambahan Alutsista, maka pihaknya tidak keberatan apabila Kemenhan meminta penambahan anggaran untuk hal tesebut.

Baca Juga: Pesawat TNI AU Jatuh, Warga Berharap Rumahnya Diperbaiki

"Saya rasa DPR akan menyetujui penambahan anggaran alutsista jika audit komprehensif dilakukan termasuk hasil investigasi terhadap sejumlah kecelakaan alutsista. Jadi anggaran yang dikeluarkan itu akan punya dasar yang kuat," ujar Willy.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU