> >

Manfaat Kehadiran Reisa Akan Terasa Jika Informasi Covid-19 Memperlihatkan Kemajuan

Berita kompas tv | 9 Juni 2020, 07:15 WIB
Dokter Reisa (Sumber: Capture KompasTV)

JAKARTA, KOMPASTV  - Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan wajah baru yang akan membantu pemerintah menyampaikan informasi terkait virus corona.

Yurianto memperkenalkan dokter Reisa Broto Asmoro sebagai Anggota Tim Komunik1asi Publik Gugus Tugas Pusat.

Kehadiran dokter Reisa yang dikenal lewat acara DR Oz Indonesia dianggap membawa warna baru dalam menyampaikan informasi Covid-19. Mengingat selama tiga bulan belakangan Yurianto menghiasi layar kaca meski informasinya tetap ditunggu publik.

Baca Juga: Dokter Reisa Broto Asmoro Dampingi Achmad Yurianto Sampaikan Update Corona

Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menilai kehadiran Reisa dilayar kaca bisa mendukung penyajian informasi yang diberikan. Tapi hal ini harus selaras dengan substansi yang disajikan.

"Hemat saya, dalam konteks Covid-19, substansinya yang ditingkatkan betul kualitasnya. Misal, data harus transparan," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (8/6/2020) malam.

Effendi menjelaskan penyampaian pesan terbagai menjadi dua, substansi atau the song dan pembawa substansi atau the singer.

Jika Reisa sebagai penyanyi baru memberikan lagu yang bagus dan dengan nada yang tidak kurang dalam memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam penanganan Covid-19 tentunya bisa memberi sesuatu yang baru.

Baca Juga: Alasan di Balik Penunjukan Dokter Reisa Broto Asmoro sebagai Jubir Tim Komunikasi Publik Covid-19

"Kalau substansi ditingkatkan kualitasnya, maka menyegarkan penyampai pesan, untuk saling melengkapi, akan terasa manfaatnya. Tentu saja kita senang banyak figur yang dekat dengan masyarakat jadi juru bicara  juga," ujar Effendi.

Kualitas Substansi

Effendi menilai ada yang kurang dari informasi yang diberikan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ia menyoroti soal jumlah tes yang dilakukan pemerintah. 

Menurutnya banyak yang bilang kondisi Amerika Serikat lebih parah dari Indonesia lantaran angka pasien positif di Negeri Paman Sam jauh lebih tinggi dibanding Indonesia. Namun hal itu, tidak sebanding dengan jumlah tes Covid-19 yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Profil Reisa Broto Asmoro, Dokter Cantik yang Masuk Tim Gugus Tugas Covid-19

Amerika, kata Effendi, telah melakukan tes masal secara akurat sebanyak 21.298.974 orang dengan rata-rata yang sudah melaksanakan tes Covid-19 sebanyak 64.371 orang per satu juta warga Amerika.  

"Kalau kita per hari ini, jumlah yang di tes dengan metode akurat, per satu juta warga, adalah 1.511 orang. Coba bandingkan dengan 64.371, berapa perbandingannya itu," ujar Effendi

Menurut Effendi, data perbandingan tersebut menunjukkan jumlah test per satu juta penduduk di Indonesia relatif masih rendah. 

Ia berharap pemerintah dapat mempercepat hasil tes dan menginformasikan kendala yang ada terkait rendahnya tes Covid-19 di tanah air, sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa Indonesia jauh lebih baik dibanding Amerika Serikat. 

Baca Juga: Dokter Reisa Ditunjuk Biar Publik Nggak Panik soal Corona? Ini Kata Effendi Gazali

Effendi juga mengingatkan jangan sampai masih rendahnya tes Covid-19 menjadi basis PSBB diperlonggar menuju New Normal.

"Coba kecepatan test akurat dibikin tiga kali lipat, sepersepuluh USA saja, berapa jumlah kasus Covid kita," ujarnya.

Di sisi lain, Effendi mengapresiasi pemerintah yang sudah berani menyatakan beberapa hal apa adanya meski Presiden Joko Widodo telah meminta di bulan Mei, kurva kasus baru Covid-19 harus menurun, apapun caranya.  

Ia mencontohkan pemerintah blakblakan mengumumkan rekor baru penambahan kasus baru Covid-19 pada 6 Juni 2020 yang memecahkan rekor sebelumya pada 21 Mei 2020. 

Baca Juga: Berbagi Tips saat #DiRumahAja Bersama dr. Reisa & Kinanti Yoddy - VVIP

"Terima kasih pemerintah sudah berani menyatakan beberapa hal apa adanya.  Itu harus dipuji," ujar Effendi.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU