> >

Benarkah Klaim Anies Soal Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Melandai, Begini Faktanya

Berita kompas tv | 5 Juni 2020, 20:51 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi pemaparan perpanjangan PSBB di DKI Jakarta (Sumber: Youtube Pemprov DKI Jakarta)

JAKARTA, KOMPAS TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengklaim kasus positif Covid-19 di Jakarta telah melandai. Begitu juga dengan angka kematian akibat Covid-19.

Anies mengatakan puncak kasus Covid-19 dengan angka kematian tertinggi terjadi pada pertengahan April 2020.

"(Kasus harian positif Covid-19) di Jakarta Alhamdulillah sudah mulai melandai. Puncak kita itu pertengahan April, kemudian mulai melandai hingga sekarang," kata Anies dikutip dari Kompas.com Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Cerita Anies yang Kembali Shalat Jumat di Masjid Fatahillah Balai Kota

Anies menyatakan, penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) di Jakarta mulai terkendali.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan Anies memutuskan Jakarta memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi untuk beralih ketatanan normal baru atau new normal.

Anies melonggarkan sejumlah aktivitas di Ibu Kota dengan syarat tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Lantas, bagaimana fakta sebenarnya, apakah klaim Anies tersebut benar?

Baca Juga: Ancaman Anies Baswedan Jika Tidak Gunakan Protokol Kesehatan di PSBB Masa Transisi

Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id, kasus pertama positif Covid-19 di Ibu Kota dilaporkan pada 3 Maret 2020. Kala itu, ada tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Grafik kasus harian Covid-19 cenderung stagnan hingga 8 Maret. Grafik lalu tampak naik pada 9 Maret dengan laporan 27 kasus positif Covid-19 dan kembali turun keesokan harinya.

Pada 16 sampai 19 Maret, grafik terus naik. Ada 51 kasus positif Covid-19 yang dilaporkan pada 19 Maret.

Grafik kembali turun pada 20 Maret dengan 13 kasus. Keesokan harinya, grafik naik lagi sampai 24 Maret. Sebanyak 71 orang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Maret.

Baca Juga: Anies: Jangan Ada Lonjakan Kasus Corona di Masa Transisi

Setelah itu, grafik kasus harian positif Covid-19 tampak naik turun hingga mencapai puncaknya pada 16 April 2020. Ada 223 pasien positif Covid-19 yang dilaporkan kala itu. Setelah 16 April, kurva kasus harian mulai melandai, meski tetap naik turun. 

Penurunan kasus terus-menerus terjadi mulai 21 sampai 26 April. Pada 21 April, ada 167 kasus positif Covid-19, dan terus menurun sampai 65 kasus pada 26 April. Mulai 27 April, grafik kasus harian kembali naik turun.

Berikut data kasus harian positif Covid-19 di Jakarta:

Periode Maret 2020:
•    3 Maret: 3 kasus
•    4 Maret: 0 kasus
•    5 Maret: 4 kasus
•    6 Maret: 0 kasus
•    7 Maret: 0 kasus
•    8 Maret: 0 kasus
•    9 Maret: 27 kasus
•    10 Maret: 0 kasus
•    11 Maret: 2 kasus
•    12 Maret: 26 kasus
•    13 Maret: 10 kasus
•    14 Maret: 7 kasus
•    15 Maret: 16 kasus
•    16 Maret: 2 kasus
•    17 Maret: 25 kasus
•    18 Maret: 38 kasus
•    19 Maret: 51 kasus
•    20 Maret: 13 kasus
•    21 Maret: 44 kasus
•    22 Maret: 39 kasus
•    23 Maret: 49 kasus
•    24 Maret: 71 kasus
•    25 Maret: 45 kasus
•    26 Maret: 43 kasus
•    27 Maret: 51 kasus
•    28 Maret: 37 kasus
•    29 Maret: 98 kasus
•    30 Maret: 26 kasus
•    31 Maret: 14 kasus

Baca Juga: PSBB Hingga Akhir Juni, Anies Mulai Perbolehkan Tempat Umum Untuk Dibuka Secara Bertahap

Periode April 2020:
•    1 April: 75 kasus
•    2 April: 93 kasus
•    3 April: 81 kasus
•    4 April: 81 kasus
•    5 April: 80 kasus
•    6 April: 148 kasus
•    7 April: 144 kasus
•    8 April: 109 kasus
•    9 April: 167 kasus
•    10 April: 91 kasus
•    11 April: 93 kasus
•    12 April: 179 kasus
•    13 April: 160 kasus
•    14 April: 107 kasus
•    15 April: 98 kasus
•    16 April: 223 kasus (tertinggi/puncak kasus)
•    17 April: 153 kasus
•    18 April: 79 kasus
•    19 April: 131 kasus
•    20 April: 79 kasus
•    21 April: 167 kasus
•    22 April: 120 kasus
•    23 April: 107 kasus
•    24 April: 99 kasus
•    25 April: 76 kasus
•    26 April: 65 kasus
•    27 April: 86 kasus
•    28 April: 118 kasus
•    29 April: 83 kasus
•    30 April: 105 kasus

Baca Juga: Kegiatan Shalat Jumat di Masjid Sudah Diizinkan Anies, Steven Jam: Alhamdulillah

Periode Mei 2020:
•    1 Mei: 145 kasus
•    2 Mei: 72 kasus
•    3 Mei: 62 kasus
•    4 Mei: 55 kasus
•    5 Mei: 169 kasus
•    6 Mei: 68 kasus
•    7 Mei: 66 kasus
•    8 Mei: 126 kasus
•    9 Mei: 57 kasus
•    10 Mei: 182 kasus
•    11 Mei: 55 kasus
•    12 Mei: 108 kasus
•    13 Mei: 134 kasus
•    14 Mei: 180 kasus
•    15 Mei: 62 kasus
•    16 Mei: 116 kasus
•    17 Mei: 127 kasus
•    18 Mei: 74 kasus
•    19 Mei: 57 kasus
•    20 Mei: 97 kasus
•    21 Mei: 70 kasus
•    22 Mei: 96 kasus
•    23 Mei: 127 kasus
•    24 Mei: 118 kasus
•    25 Mei: 67 kasus
•    26 Mei: 61 kasus
•    27 Mei: 137 kasus
•    28 Mei: 103 kasus
•    29 Mei: 124 kasus
•    30 Mei: 98 kasus
•    31 Mei: 121 kasus

Baca Juga: Salat Jumat di Tengah PSBB Transisi

Periode Juni 2020:
•    1 Juni: 111 kasus
•    2 Juni: 76 kasus
•    3 Juni: 80 kasus
•    4 Juni: 61 kasus

Grafik angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta cenderung stagnan. Pasien positif Covid-19 di Jakarta yang pertama meninggal dilaporkan pada 3 Maret 2020, yakni satu pasien meninggal.

Sejak 3 Maret sampai 4 April 2020, angka kematian tiap harinya berkisar antara 0 sampai 11 orang.

Angka kematian meningkat pada 5 April, sebanyak 24 orang. Setelah itu, angka kematian berfluktuasi.

Angka kematian tertinggi terjadi pada 19 April, sebanyak 35 pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Setelah itu, angka kematian kembali melandai dan cenderung stagnan.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU