Target Meleset, Erick Thohir Akui 90 Persen BUMN Babak Belur Terdampak Corona
Berita kompas tv | 20 Mei 2020, 14:57 WIBKOMPAS.TV - Dampak virus corona atau Covid-19 terasa hingga berbagai sektor perusahaan. Tak terkecuali bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Mayoritas perusahaan pelat merah tersebut kondisi keuangannya terdampak pandemi Covid-19. Hal ini diakui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dia menyebut bahwa dari 142 BUMN, sekitar 90 persennya 'babak belur' dihantam virus corona.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Karyawan BUMN Tetap Libur Lebaran, 25 Mei Bukan Jadwal Masuk
“Dengan kondisi hari ini 90 persen perusahaan pasti terkena. BUMN yang enggak terlalu impact itu Telkom, BUMN kesehatan, dan kelapa sawit. Lainnya terdampak,” ujar Erick dalam diskusi virtual, Rabu (20/5/2020).
Target Deviden Meleset
Mantan pimpinan Inter Milan itu menatakan, kondisi tersebut tentu akan berdampak pada dividen yang disetorkan perusahaan ke negara.
Malahan dividen yang disetorkan bisa jadi hanya setengah dari target yang dicanangkan.
“Sayangnya, realita dengan adanya Covid ini banyak sekali kinerja BUMN tergerus. Makanya saya enggak malu ketika ketemu DPR dan Kemenkeu yang awlanya kita bilang bisa capai target, bahkan lebih, ternyata tahun depan kalau sudah 50 persen sudah Alhamdulillah,” kata Erick.
Untuk menghadapai situasi tersebut, kata Erick, dirinya sudah memerintahkan BUMN-BUMN untuk mengevaluasi belanja modalnya.
“Kemarin PLN kita cut hampir Rp 39 triliun atau hal lain yang kita lakukan di perusahaan BUMN. Kita juga lakukan restrukturisasi utang, contohnya global bond yang sebagian besar kita pakai recycle bond yang harganya bunganya lebih tinggi. Hal-hal ini kita lakukan terus, selain perpanjang, tapi juga cari bunga murah,” papar dia.
Baca Juga: 5 Strategi Baru Erick Thohir Pulihkan Aktivitas BUMN di Tengah Pandemi Corona
Target Rp 700 Triliun pada 2024
Sebelumnya, Erick Thohir menargetkan perusahaan-perusahaan plat merah bisa memberi setoran ke negara hingga Rp 700 triliun pada 2024. Setoran ke negara tersebut meliputi pajak, dividen, dan royalti.
“Sekarang itu (setoran BUMN ke negara) Rp 400 triliunan, kami coba tingkatkan Rp 700 triliun lebih. Ini yang ujungnya ingin capai," ujar Erick di Gedung DPR RI, Kamis (20/2/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Erick mengakui, target yang dicanangkan tersebut tak mudah dilakukan.
Sebab, saat ini kondisi perekonomian global sedang tak menentu. Namun, dia tetap yakin perusahaan-perusahaan BUMN bisa merealisasikan targetnya tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Karyawan BUMN Masuk Kantor Lagi 25 Mei 2020, tapi Ada Syaratnya
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV