Pemkot Kendari Tutup Akses Buat Kedatangan 500 TKA asal China
Berita kompas tv | 2 Mei 2020, 16:42 WIBKEDARI, KOMPATV – Pemerintah Kota Kendari bakal menutup akses terhadap tenaga kerja asing asal China.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menjelaskan kebijakan itu diambil untuk melindungi warga kota Kendari.
Menurutnya kehadiran TKA China bukan bukan hal asing di Kendari. Namun dalam konteks pandemi virus corona ini, keberadaan para TKA justru menimbulkan rasa tidak percaya dari masyarakat terhadap pemerintah.
Baca Juga: Kebijakan Mendatangkan 500 TKA China di Tengah Pandemi Corona Sama Saja Mencederai Rakyat
Sebab, sambung Sulkarnain, rencana mendatangkan 500 TKA China bertolak belakang dengan kebijakan pemeritah dalam penanganan wabah Covid-19.
Masyarakat diminta bertahan di rumah, tidak kemana-mana, tidak boleh mudik, bahkan warga Kendari di luar kota kita larang pulang. Tapi mengizinkan TKA yang datang dari luar.
"Kan virus ini berasal dari China, sementara TKA yang masuk ini kan China walaupun sekali lagi secara administrasi steril dan lain-lain. Jadi saya kira mohon pemerintah pusat membantu kami di daerah supaya tidak ada benturan," ucap Sulkarnain, dalam sebuah diskusi online, Sabtu (2/5/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya penolakan kedatangan 500 TKA China dilontarkan Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Jadi... Bagaimana Asal Muasal Rencana Masuknya 500 TKA Asal China ke Sulawesi Tenggara?
Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan penolakan tersebut dilakukan lantaran bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
Secara terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi menjelaskan adanya Rencana Penggunaan 500 TKA China di Indonesia masih tertunda.
Pasalnya, Indonesia baru saja menerapkan status pembatasan transportasi berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020. Sehingga, dapat dipastikan kedatangan TKA asal China tersebut tidak akan datang dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Satu Suara, Gubernur dan DPRD Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA Asal China
"Itu masih jauh dari kedatangan. Bukan berarti hari ini kita teken, terus besok mereka tiba. Prosedurnya masih panjang karena mereka masih harus visa, imigrasi, Kemenkumham, ke kedutaan," ujar Aris saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV