> >

KPK Diminta Selidiki Dugaan Kongkalikong di Kartu Prakerja, Arteria Dahlan: Siapa Terlibat Diusut

Berita kompas tv | 30 April 2020, 13:27 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI-P, Arteria Dahlan (Sumber: Tribunnews.com)

Saat ini, Belva diketahui telah mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden. 

Namun, Arteria berpendapat bahwa mundur dari jabatan Staf Khusus Presiden saja belum cukup. 

"Ini tidak cukup dengan mundur Pak, ini korupsi. Salah satu vendor itu milik Stafsus Presiden, pemilik sahamnya ada di Singapura. Begini konyolnya kita, siapa yang terlibat, diusut," tutur Arteria. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, keberadaan Ruangguru di program pelatihan Kartu Prakerja 2020 dipersoalkan publik.

Polemik Ruangguru akhirnya mendorong CEO-nya, Adamas Belva Syah Devara, mengundurkan diri dari jabatan Staf Khusus Presiden Joko Widodo. 

Tak hanya mempersoalkan posisinya saat itu sebagai stafsus milenial, banyak kalangan mempertanyakan status Ruangguru yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura. 

Baca Juga: Setelah Belva Devara, Andi Taufan Mundur dari Stafsus Presiden

Karena dianggap perusahaan asing, Ruangguru dinilai tidak layak mengelola pelatihan Kartu Prakerja yang menyedot anggaran hingga Rp 20 triliun dari APBN tersebut.

Dalam RDP itu, Arteria pun mengkritik sikap mantan Stafsus milenial Presiden Jokowi Andi Taufan yang menyurati para camat untuk mendukung penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan yang dipimpinnya. 

"Praktik-praktik menghisap yang dilakukan oleh ring satu istana, stafsus, saya kasih contoh ada anak muda memberikan surat ke camat-camat atas nama covid, bubarin saja stafsus, kita minta tolong ketua mainkan ini," Arteria menegaskan.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU